Skripsi

Koinfeksi Trichomonas vaginalis dengan Herpes Genitalis pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Daerah Indramayu, Jawa Barat = Co-infection of Trichomonas vaginalis and Genital Herpes Among Female Sex Workers in Indramayu, West Java.

Latar Belakang: Infeksi Trichomonas vaginalis sering kali terjadi pada pekerja seks komersial (PSK), menyebabkan mikrotrauma pada epitel saluran genital perempuan, dan menjadi portal masuk infeksi herpes genitalis. Oleh karena itu, koinfeksi T. vaginalis dan herpes genitalis dapat terjadi.
Tujuan: Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada 212 PSK yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan proporsi infeksi herpes genitalis antara kelompok T. vaginalis positif dan negatif, serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan.
Metode: Analisis menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Terdapat perbedaan proporsi infeksi herpes genitalis yang bermakna secara statistik (p = 0,027; kurang dari 0,05) antara kelompok T. vaginalis positif dengan kelompok T. vaginalis negatif. Usia (p = 0,016; kurang dari 0,05) dan tingkat pendidikan (p = 0,039; kurang dari 0,05) memiliki hubungan bermakna dengan koinfeksi. Namun, frekuensi hubungan seksual dan jenis kontrasepsi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi T. vaginalis dan herpes genitalis pada PSK di Indramayu. Faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan koinfeksi adalah usia dan tingkat pendidikan.

Kata kunci: Koinfeksi, Trichomonas vaginalis, herpes genitalis, pekerja seks komersial



Trichomonas vaginalis infections are commonly found among female sex workers (FSWs), causing microtrauma on the female genital epithelium and predisposing the entry of genital herpes infection; thus, co-infection of T. vaginalis and genital herpes may occur. A cross-sectional study was conducted among 212 FSWs to analyze the difference in the proportion of genital herpes infection between FSWs with T. vaginalis infection and those without, and to identify factors associated with the co-infection.
Chi-square analysis revealed a significant association between T. vaginalis infection and genital herpes (p = 0.027; less than 0.05). Age (p = 0.016; less than 0.05) and education level (p = 0.039; less than 0.05) were significantly associated with co-infection, whereas sexual intercourse frequency and type of contraceptive used were not.
Conclusion: There was a significant difference in the proportion of genital herpes infection between FSWs with T. vaginalis infection and those without. Factors significantly associated with the co-infection were age and education level.

Keywords: co-infection, Trichomonas vaginalis, genital herpes, female sex workers

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Dedy Aria Aditia - Nama Orang
Widiastuti - Nama Orang

No. Panggil
S16082FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 62 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S16082FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16082FKS16082FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Koinfeksi Trichomonas vaginalis dengan Herpes Genitalis pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Daerah Indramayu, Jawa Barat  = Co-infection of Trichomonas vaginalis and Genital Herpes Among Female Sex Workers in Indramayu, West Java.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.