Skripsi

Hubungan Latar Belakang Pengasuh terhadap Waktu Pembukaan Status (Disclosure) HIV Anak Terinfeksi HIV di RSCM = Correlation of Caregivers’ Background and Time of HIV Disclosure on HIV-Infected Children in RSCM.

Infeksi HIV merupakan masalah kesehatan di dunia yang terus meningkat kejadiannya di Indonesia. Semenjak adanya terapi antiretroviral, usia harapan hidup anak terinfeksi HIV meningkat sehingga fokus pengobatan berubah menjadi kualitas hidup anak. Salah satu tahapan yang harus dilakukan pada anak adalah pembukaan status HIV (disclosure). Disclosure dapat meningkatkan kepatuhan anak terhadap terapi HIV. Pada negara maju, kurangnya pedoman yang tepat menyebabkan variasi angka pelaksanaan disclosure antara 18-77%. DI negara berkembang seperti Indonesia, disclosure hanya dilakukan pada 9% anak terinfeksi HIV. Hal ini belum mendapat perhatian dari pemerintah, terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan disclosure. Studi crosssectional dilakukan terhadap 101 pasien anak terinfeksi HIV di RSCM, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2016 dengan menggunakan kuesioner yang ditanyakan kepada pengasuh pasien anak terinfeksi HIV. Dari 101 anak terinfeksi HIV, hanya sebanyak 31 (30,7%) pasien sudah mengetahui status HIVnya. Pada penelitian ini didapatkan hanya keikutsertaan ke dalam kelompok dukungan sebaya (KDS) yang berhubungan dengan waktu pembukaan status HIV (p=0,002). Sedangkan latar belakang pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan tentang disclosure tidak berhubungan bermakna dengan waktu pembukaan status (p=0,733; p=0,283; p=0,745). Sebanyak 30,7% anak terinfeksi HIV pada penelitian ini telah mengetahui status HIV. Dari seluruh latar belakang pengasuh yang diteliti, hanya keikutsertaan ke dalam KDS yang mempunyai hubungan bermakna dengan waktu pembukaan status.
Kata kunci: latar belakang, pengasuh, pembukaan status, anak terinfeksi HIV, Jakarta



HIV infection is a global health issue with increasing prevalence in Indonesia. Since the era of antiretroviral therapy, life expectancy of children with HIV has increased and the focus of therapy shifts into the children’s life qualities. One of the crucial process is HIV disclosure. Disclosure is considered beneficial in increasing children’s adherence to HIV therapy. A cross-sectional study was counducted on 101 HIV patients in RSCM, Jakarta. This research was conducted on February 2015 using questionnaire answered by caregivers of children with HIV. In developed countries, the lack of accurate guideline causes the variation of HIV disclosure between 18-77%. In developing countries such as Indonesia, disclosure was only performed in 9% children with HIV. The government has not paid attention on this, especially on factors contributed to HIV disclosure. From the 101 patients who participated in this research, only 31 (30,7%) have been disclosed. In this research, only caregivers’ participation in peer support group is statistically significant to time of HIV disclosure (p=0.002). Meanwhile, caregiver’s education, income, knowledge of disclosure and relation to child are not significant to time of HIV disclosure (p=0,733; p=0,283; p=0,745). In children with HIV, 30,7% have known their HIV status. From all caregivers’ background that have been studied, only participation in peer support group is found significant to time of HIV disclosure..
Keywords: background, caregiver, disclosure, HIV-infected pediatric

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

M. Kristi Levania - Nama Orang
Dina Muktiarti - Nama Orang

No. Panggil
S1060FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 53 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S1060FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16060FKS16060FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Latar Belakang Pengasuh terhadap Waktu Pembukaan Status (Disclosure) HIV Anak Terinfeksi HIV di RSCM = Correlation of Caregivers’ Background and Time of HIV Disclosure on HIV-Infected Children in RSCM.

Related Collection