Text

Hubungan antara Nilai Indeks Proliferasi Ki-67 dengan Stadium Klinik dan Subtipe Histologik Tumor Epitelial Timus Berdasarkan Klasifikasi Muller-Hermelink = Corelation Between Labeling Indices Proliferation Ki-67 With Clinical Staging and Subtype Histological Thymic Epithelial Tumor Based on Muller-Hermelink Classification.

Ruang lingkup dan cara penelitian: Telah dilakukan studi retrospektif terhadap 37 kasus tumor epitelial timus dari RS Persahabatan dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dan melakukan klasifikasi subtipe histologik berdasarkan klasifikasi Muller-Hermelink, dalam kurun waktu 1993 - Agustus 1997. Selanjutnya dicari hubungan antara indeks proliferasi Ki-67 dengan stadium klinik dan subtipe histologik tumor epitelial timus. Hasil dan kesimpulan: Berdasarkan klasifikasi Muller-Hermelink didapatkan; sebanyak 16 kasus (43,3 %) adalah timoma tipe meduler, 11 kasus (29,7 %) timoma tipe kortikal, dan timoma tipe predominan kortikal dan tipe campuran masing-masing 1 kasus (2,7 %), serta 7 kasus (18,9 %) tergolong karsinoma timus. Satu kasus yang telah diradiasi praoperasi tidak dapat dilakukan subklasifikasi karena menunjukkan nekrosis yang luas. Timoma tipe kortikal dan predominan kortikal ditemukan pada stadium klinik yang lebih tinggi dibandingkan timoma tipe meduler dan tipe campuran. Sindrom vena kava superior merupakan komplikasi yang terbanyak ditemukan (27 %), dibandingkan miastenia gravis (18,9 %). Pada timoma tipe kortikal 27,3 % ditemukan gejala miastenia gravis. Dilakukan evaluasi antara nilai indeks proliferasi Ki-67 dengan stadium klinik dan subtipe histologik tumor epitelial timus. Nilai indeks proliferasi Ki-67 timoma tipe kortikal lebih tinggi dibandingkan nilai indeks proliferasi Ki-67 timoma tipe non kortikal. Pada uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna (p < 0,02) antara kenaikan nilai indeks proliferasi Ki-67 pada timoma tipe kortikal dengan nilai indeks proliferasi Ki-67 timoma non kortikal. Dengan demikian timoma tipe kortikal bersifat lebih agresif dibanding timoma non kortikal. Selain itu didapatkan nilai indeks proliferasi Ki-67 cenderung meningkat sesuai dengan meningkatnya stadium klinik, tetapi pada uji statistik tidak ditemukan hubungan bermakna (p < 0,16).


Scope and Methode of study: The objective of this study was applied the classification system of Muller-Hermelink to 37 thymic epithelial tumors, from the Persahabatan Hospital and Cipto Mangunkusumo General Hospital for the period of 1993 to August 1997. We performed an immunohistochemical cell kinetic study with policlonal antibodies to Ki-67, and evaluated whether there was correlation between the proliferation indices of the neoplastic epithelial cell with clinical stages and histological subtype. Result and contusions: The 37 cases of thymic epithelial tumors were classified as medullary thymoma 16 cases (43,3 %), cortical thymoma 11 cases (29,7 %), predominantly cortical and mixed type thymoma each 1 case (2,7 %), and thymic carcinoma 7 cases (18,9 %). In this study one case could not be classified of extensive necrosis after preoperative irradiation. Cortical thymomas and predominantly cortical thymoma were found in more advanced clinical stages than medullary and mixed type thymomas. Complication of thymomas were: vena cava superior syndrome (27 %), followed by myastenia gravis (18,9 %). The complication of cortical thymomas was predominantly myastenia gravis (27,3 %). Correlation of Ki-67 labeling indices among histological subtypes was done. Cortical thymomas and thymic carcinomas had higher labeling indices than non cortical thymomas. Statistical analysis using Kruskal-Wallis test showed a significant difference between cortical thymomas and non cortical thymomas (p < 0,02). Our results indicate that the biological behavior of cortical thymoma is more aggresive than non cortical thymoma. On the otherhand, correlation of Ki-67 labeling indices among clinical stages showed higher labeling indices at the more advanced clinical stage, but statistical analysis using Kruskal-Wallis test showed no significant difference (p < 0,16).
Keywords: thymic epithelial tumors, thymoma, Ki-67, proliferation index, MullerHermelink classification.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
1998
Pengarang

Lenny Sari - Nama Orang

No. Panggil
T98027FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Patologi Anatomik.,
Deskripsi Fisik
vii, 67 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
TQZ365S243h1998
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T98027FKT98027FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan antara Nilai Indeks Proliferasi Ki-67 dengan Stadium Klinik dan Subtipe Histologik Tumor Epitelial Timus Berdasarkan Klasifikasi Muller-Hermelink = Corelation Between Labeling Indices Proliferation Ki-67 With Clinical Staging and Subtype Histological Thymic Epithelial Tumor Based on Muller-Hermelink Classification.

Related Collection