Tesis

Upaya Diagnosis Keputihan Menggunakan Uji Femlab = Diagnosis Vaginal Discharge using Femlab test.

Obyektif: Mengetahui akurasi uji Femlab dalam mendiagnosis bakterial vaginosis (BV), kandidiasis, trikomoniasis, serta infeksi klamidia pada perempuan usia reproduksi dengan keluhan keputihan. Metode: Penelitian diagnostik dilakukan di RSCM dan beberapa klinik layanan primer di Jakarta pada Mei 2012 sampai Juni 2013 pada perempuan dengan keluhan keputihan. Pada 82 pasien yang memenuhi kriteria dilakukan pemeriksaan dengan uji Femlab dan dibandingkan dengan pemeriksaan standar baku untuk diagnosis BV, kandidiasis, trikomoniasis, serta infeksi klamidia. Hasil: Pada pemeriksaan standar didapatkan BV sejumlah 16 pasien (19,51%), kandidiasis 30 pasien (36,58%), trikomoniasis 15 pasien (18,29%) dan infeksi klamidia 11 pasien (13,41%), dengan multiinfeksi sebanyak 14 pasien (17%) serta 24 pasien (29,26%) ditemukan negatif. Pada penelitian ini uji Femlab dibandingkan dengan pemeriksaan standar dalam mendiagnosis BV diperoleh sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif (NDP), nilai duga negatif (NDN) adalah: 93,75%; 62,12%; 37,50% dan 97,62%. Dalam mendiagnosis kandidiasis: 63,3%; 92,31%; 82,61%; 81,36%. Dalam mendiagnosis trikomoniasis: 73,33%; 83,58%; 50,00%; 93,33%. Dalam mendiagnosis infeksi klamidia: 81,82%; 84,51%; 45,00%; 96,77%. Dalam mendiagnosis infeksi menular seksual (IMS): 82,61%; 77,97%; 59,38%; 97,22%. Kesimpulan: Uji Femlab memiliki kemampuan diagnostik baik dalam mendiagnosis bakterial vaginosis, kandidiosis, trikomoniasis, serta infeksi klamidia dan dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosis keputihan.
Kata Kunci : Keputihan, uji Femlab, diagnosis, bakterial vaginosis, infeksi kandidiasis, infeksi klamidia, trikomoniasis