Tesis
Hubungan Masalah Perilaku pada Remaja dengan Irritable Bowel Syndrome = Association between behavioral problems among Irritable bowel syndrome adolescents.
Latar Belakang. Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan nyeri perut berulang pada remaja yang paling banyak terjadi. Irritable bowel syndrome pada remaja akan menimbulkan gangguan yang serius berupa masalah perilakunya. Tujuan. Menganalisis hubungan antara masalah perilaku dengan Irritable bowel syndrome pada remaja di Kota Palembang. Metode. Penelitian ini adalah studi potong lintang. Semua siswa SMA Nurul Iman dilakukan pencatatan meliputi karakteristik umum, pemeriksaan fisik berupa Berat badan dan Tinggi badan. Selanjutnya dilakukan uji Rome III (Irritable bowel syndrome) dan PSC-17 (masalah perilaku). Analisis statistik yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil. Dari semua siswa SMA Nurul Iman didapatkan 180 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Prevalens IBS sebanyak 58 subyek (32,2%) yang terdiri dari 22 subyek dengan IBS subtipe konstipasi, 23 subyek dengan IBS subtipe diare dan 13 subyek dengan IBS subtype campuran. Prevalens masalah perilaku sebesar 40,6% yang terdiri dari 28,9% masalah perilaku internalisasi, 2,8% masalah eksternalisasi, 0,6% masalah perilaku perhatian dan 8,4% variasi dari 3 gangguan. Faktor risiko terjadinya IBS antara lain: mengonsumsi daging olahan, teh, makan terburu-buru, serta dibully. Terdapat hubungan yang bermakna antara IBS dengan masalah perilaku (p=0,001). Nilai Odds Ratio yang diberikan sebesar 3,015 (IK95%=1,580-5,754) Simpulan. Remaja yang mengalami IBS akan mengalami masalah perilaku.
Kata Kunci: Masalah perilaku, Irritable Bowel Syndrome, remaja.
Background. Irritable Bowel Syndrome (IBS) is the most common recurrent abdominal pain in adolescence, causing serious impairments on behavioral problems. To date, there have no studies on IBS and behavioral problems in Palembang. Objective. To assess for an association between IBS and behavioral problems in adolescences in Palembang. Methods. Subjects in this cross-sectional study were adolescences who attended Nurul Iman high school. Their general characteristics, developmental history and physical examination results (including weight and height) were recorded. We administered the Criteria Rome III for IBS and the Pediatric Symptom Checklist 17 (PSC 17) for behavioral problems. Data was analyzed by Chi-square test. Results. We enrolled 180 adolescences as student in Nurul Iman high school. Prevalences of IBS was 32,2%, consisting of subtype IBS constipation (37,9%), subtype IBS Diarrhea (39,7%), and subtype IBS Mixed (22,4%). The prevalence of behavioral disorders was 40,6%, consisting of internalization (28,9%), externalization (2,8%), attentive problems (0,6%) and various combinations of three problems (8,4%). A significant association was found between IBS and behavioral problems (P=0.001; OR=3.015; 95%CI=1.580-5.754). Conclusion. IBS is significantly associated with behavioral problems.
Key words: Behavioral problems, Irritable bowel syndrome, adolescents.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Yudianita Kesuma - Nama Orang
Soedjatmiko - Nama Orang
Rini Sekartini - Nama Orang - No. Panggil
-
T 16 249 FK
- Penerbit
- Jakarta : Sp-2 Ilmu Kesehatan Anak., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 70 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T16249FK | T16249FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi