Skripsi

The effects of djengkol bean extract (Archidendron pauciflorum) on malonaldehyde (MDA) & glutathione (GSH) level of Sheep’s blood serum treated with hydrogen peroxide = Efek ekstrak djengkol (Archidendron pauciforum) pada level malonaldehyde dan glutathione pada serum darah domba yang telah di induksi hydrogen peroksida.

As a living organism we continually exposed to free radicals during our daily activities. This molecule can alter the normal function of cell as well as creating a damage. So an antioxidant is required to tackle the adverse effect of free radicals. Antioxidant itself can be derived from various sources, naturally from our body and supplementary. In this case, djengkol bean is said to have high antioxidant content and so the writer would like to know more about the positive effect of this commonly consumed food by Indonesian. The research was performed in June 2015 using sheep’s red blood cell and the intervention group is divided into 5 including hydrogen peroxide and djengkol extract. Each group includes 5 times sampling. The result is interpreted by the level of MDA and GSH. Data analysis is performed using SPSS programme. Normality test using Shapiro-Wilk and Kruskal-Wallis for non-parametric test. The result for both MDA and GSH group were significant (P=0.001). The addition of djengkol extract to MDA group result in higher MDA level than in control group. Whereas the addition of Djengkol extract to GSH group multiplied GSH level.
Keywords: Djengkol, MDA, GSH, Faculty of Medicine Universitas Indonesia, Free radicals, Antioxidant.



Sebagai makhluk hidup kita terus terpapar dengan radikal bebas dalam aktifitas sehari – hari. Molekul ini dapat menggangu fungsi normal sel dan juga dapat merusaknya. Maka dari itu antioksidan berperan penting dalam menangkal proses buruk dari radikal bebas. Antioksidan sendiri dapat berasal dari berbagai macam sumber, dari dalam tubuh dan dari luar. Dalam hal ini buah djengkol dikatakan memiliki kadar antioksidan yang tinggi sehingga penulis ingin mengetahui lebih dalam djengkol yang sering dikonsumsi oleh warga Indonesia dapat memberikan efek positif dalam melawan radikal bebas. Penelitian ini dilakukan Juni 2015 menggunakan sel darah domba yang dibagi 5 grup intervensi dengan diberi hydrogen peroksida dan sari djengkol. Setiap grup intervensi dilakukan 5 kali pengambilan hasil. Parameter hasil ditandai dari hasil pengukura MDA dan GSH pada darah domba. Olah data digunakan program SPSS 2.0. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Will dan Kruskal-Wallis untuk nonparametric test. Hasil tes pada kedua grup MDA dan GSH menghasilkan perbedaan yang signifikan (p=0.001). Pada uji MDA penambahan sari djengkol meningkatkan MDA lebih dari grup kontrol. Sedangkan level GSH meningkat setelah diberikan sari djengkol.
Kata Kunci: Djengkol, MDA, GSH, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Radikal bebas, Antioksidan.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Kenny Andrianus Jusmanto - Nama Orang
Mohamad Sadikin - Nama Orang

No. Panggil
S16012FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
ix, 59 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S16012FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16012FKS16012FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of The effects of djengkol bean extract (Archidendron pauciflorum) on malonaldehyde (MDA) & glutathione (GSH) level of Sheep’s blood serum treated with hydrogen peroxide = Efek ekstrak djengkol (Archidendron pauciforum) pada level malonaldehyde dan glutathione pada serum darah domba yang telah di induksi hydrogen peroksida.

Related Collection