Skripsi
The Effectiveness of Scabies Treatment Using Permethrin Applied to the Lesion Only = Efektivitas Terapi Skabies Menggunakan Permetrin hanya di Lesi.
Skabies adalah penyakit kulit yang biasanya terdapat di lingkungan padat disertai sanitasi yang buruk. Pengobatan lini pertama skabies adalah permetrin krim yang dioleskan ke seluruh badan, namun permetrin menimbulkan rasa tidak nyaman seperti terbakar, merah, dan gatal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas terapi skabies menggunakan permetrin hanya di lesi untuk mengurangi efek samping.
Penelitian repeated cross sectional ini dilakukan pada semua santri yang menderita skabies di pesantren di Jakarta Timur pada bulan Maret–April 2014. Diagnosis skabies ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan dermatologik. Santri positif skabies diinstruksikan untuk mengoleskan permethrin krim di lesi saja dan empat minggu kemudian dinilai angka kesembuhannya. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20 dan diuji dengan chi-square.
Terdapat 44 dari 188 (23,4%) santri positif skabies; 41 santri (93,2%) laki-laki dan 3 (6,8%) perempuan. Uji chi-square menunjukkan p kurang dari 0,001 yang berarti ada perbedaan bermakna prevalensi skabies pada santri laki-laki dan perempuan. Sebanyak 40 santri sembuh dari skabies (angka kesembuhan 90,9%). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kesembuhan skabies pada santri laki-laki dan perempuan (chi-square, p=0,254). Disimpulkan permetrin krim 5% yang dioleskan hanya di lesi efektif mengobati skabies dengan angka kesembuhan 90,9%.
Kata kunci: skabies, pesantren, permethrin, jumlah angka kesembuhan.
Scabies is infectious skin disease that usually occurs in overcrowded places with bad sanitation. First-line drug used for the treatment of scabies is permethrin cream applied to the whole body. However, application of permethrin cream to whole body causes discomfort to the patient as well as a lot of side effects, such as burning sensation, pruritus, and redness.
Objective of this research is to evaluate effectiveness of scabies treatment using permethrin in lesion-only application. This repeated cross-sectional study is done in a pesantren in East Jakarta on March–April 2014. Diagnosis of scabies is done from anamnesis and dermatological examination. Students with positive scabies infection are instructed to use permethrin cream to the lesion only and four weeks later are evaluated from the cure rate of the disease. The data is then analyzed using SPSS 20, and tested with chi-square test.
It is found that 44 out of 188 (23.4%) students are scabies positive: 41 students (93.2%) are male and 3 (6.8%) are female. Using chi-square test, p less than 0.001 which means that there is a significant difference in the prevalence of scabies in male and female students. From the second evaluation, it is found that 40 students are treated from scabies (cure rate 90.9%). There is no significant difference between the cure rate of permethrin amongst male and female students in this pesantren (p=0.254). In conclusion, permethrin cream 5% when applied to the lesion only is effective to treat scabies with cure rate of 90.9%.
Keywords: scabies, pesantren, permethrin, cure rate.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2014
- Pengarang
-
Natasha Marianne Setiabakti - Nama Orang
Saleha Sungkar - Nama Orang - No. Panggil
-
S 14 129 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2014
- Deskripsi Fisik
-
viii, 26 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S 14 129 FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| S14129FK | S14129FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi