Tesis

Tata laksana Nutrisi pada Pasien Karsinoma Nasofaring dengan Terapi Kemoradiasi = Nutrition Management on Nasopharyngeal Carcinoma in Chemoradiation Therapy.

Latar belakang: Karsinoma nasofaring merupakan salah satu keganasan yang dapat menyebabkan malnutrisi. Radioterapi dan kemoterapi merupakan bagian dari terapi yang dapat menimbulkan berbagai efek samping yang dapat mempengaruhi status gizi. Tujuan dari tata laksana nutrisi adalah meminimalkan penurunan massa tubuh, meningkatkan kualitas hidup, serta menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. Tata laksana nutrisi yang diberikan meliputi pemberian makronutrien, mikronutrien, nutrient spesifik, konseling dan edukasi. Metode: Pasien serial kasus ini berjumlah empat orang dan berusia antara 38–69 tahun. Keempat pasien menjalankan terapi kemoradiasi. Hasil skrining pasien menggunakan malnutrition screening tools (MST) adalah ≥2. Kebutuhan energi total pasien dihitung menggunakan Harris-Benedict yang dikalikan dengan faktor stress sebesar 1,5. Pemantauan yang dilakukan meliputi keluhan subyektif, kondisi klinis, tanda vital, antropometri, massa lemak, massa otot, kapasitas fungsional, pemeriksaan kekuatan genggam tangan, analisis asupan, dan laboratorium. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara teratur untuk memantau pencapaian target nutrisi. Hasil: Dukungan nutrisi pada keempat pasien dapat meningkatkan asupan, meminimalkan penurunan massa tubuh dan kapasitas fungsional pada pasien KNF yang menjalankan terapi kemoradiasi. Kesimpulan: Dukungan nutrisi yang diberikan pada pasien KNF yang menjalankan terapi kemoradiasi dapat meminimalkan penurunan status gizi dan kapasitas fungsional pasien.
Kata kunci: nutrisi, karsinoma nasofaring, radiasi



Introduction: Nasopharyngeal carcinoma is one of the malignant disease which may lead to malnutrition. Radiotherapy and chemotherapy are part of the therapies that will provide various side effects and may affect nutritional status. The purpose of the nutrition management are to minimize weight loss, improve quality of life, and decrease morbidity and mortality. Nutrition management includes macronutrient, micronutrient, specific nutrients, counceling, and education. Method: Four patients with range of age between 38–69 years old are included in this case series. All cases involved chemoradiation therapy and had screening score with malnutrition screening tools (MST) ≥2. The required total energy was calculated using Harris-Benedict Formula then multipled by stress factor 1.5. Monitoring includes subjective complaints, clinical condition, vital signs, anthropometric, fat mass, muscle mass, functional capacity, hand grip strength, intake analysis, and laboratorium. Monitoring and evaluation were performed frequently to monitor the accomplishment of nutritional target. Results: Nutrition management in all patients could improve patient intake, minimizing weight loss and functional capacity on nasopharyngeal carcinoma in chemoradiation therapy. Conclusion: Nutritional support on nasopharungeal carcinoma in chemoradiaton therapy could minimizing the decrease of nutritional status and functional capacity.
Keywords: nutrition, nasopharyngeal carcinoma, radiation

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Raissa Edwina Djuanda - Nama Orang
Diana Sunardi - Nama Orang

No. Panggil
T16120 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xv, 120 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16120FKT16120FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Tata laksana Nutrisi pada Pasien Karsinoma Nasofaring dengan Terapi Kemoradiasi = Nutrition Management on Nasopharyngeal Carcinoma in Chemoradiation Therapy.

Related Collection