Tesis

Stres Kerja Pada Petugas Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Provinsi DKI Jakarta = Work Stress among Methadone Treatment Workers in Primary Health Care (PUSKESMAS) in DKI Jakarta Province.

Latar belakang dan tujuan : Stres kerja banyak terjadi di bidang pelayanan berkaitan erat dengan masyarakat. Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) adalah bentuk pelayanan untuk pasien-pasien ketergantungan Napza, khususnya jenis opiat, yang ingin beralih ke substitusi oral metadon. Penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kejadian terjadinya stres kerja pada petugas pelayanan PTRM dan faktor lain yang berhubungan. Metode penelitian : Penelitian dengan desain potong lintang dilakukan pada bulan Januari – September 2015, dengan subjek petugas PTRM aktif bekerja minimal 3 bulan. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang meliputi karakteristik sosiodemografi, pengukuran stres kerja menggunakan kuisioner Survey Diagnostik Stres, dan pengukuran adanya stressor dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan kuisioner Holmes Rahe. Hasil penelitian : Dari 87 responden didapatkan prevalensi stres kerja sebesar 69 %. Tidak terdapat faktor risiko yang paling berpengaruh yang berhubungan dengan terjadinya stres kerja (p>0,005). Dari analisa statistik tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara variabel umur, masa kerja, dan tugas rangkap, dengan risiko terjadinya stres kerja pada petugas PTRM. Disarankan memberikan penyuluhan rutin teknik relaksasi untuk mengurangi stres kerja, dan melakukan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan bagi pekerja yang mengalami stres kerja.
Kata kunci : Petugas PTRM, stres kerja, Survey Diagnostik Stres, Holmes Rahe.



Background: Work stress can be found in many fields of services which conducting with community. The Program of Methadone Treatment, which called Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM), is a form of patients drug dependence service, in particular the type of opiate, who want to switch to methadone oral substitution. This study aimed to know the prevalence of work stress in the PTRM workers and other risk factors. Methods: A cross-sectional design study was conducted in January - September 2015 at PTRM Puskesmas DKI Jakarta Province. Subjects consisted of active PTRM with minimum 3 months working tenure. The data collected were respondent’s characteristic of socio demography, measurement of work stress by using Survey Diagnostic Stress (SDS) Questionnaire, and measurement of home stressors by using Holmes Rahe (HR) Questionnaire. Result and Recomendation: The prevalence of work stress of 87 respondents was 69%. There is no dominant risk factors relation to work stress (p˂ 0.005). Work stress was not significant relation to age, job experience, and double jobs in the PTRM workers. Suggested give regular counseling to reduce stress relaxation techniques work, and examination and treatment for workers who are experiencing stress.
Keywords: PTRM workers, work stress, Survey Diagnostic Stress, Holmes Rahe.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Irvieny Rumondang S - Nama Orang
Carlamia H. Lusikooy - Nama Orang
Dewi S. Soemarko - Nama Orang

No. Panggil
T 16 098 FK
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
xv, 67 hlm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16098FKT16098FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Stres Kerja Pada Petugas Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Provinsi DKI Jakarta = Work Stress among Methadone Treatment Workers in Primary Health Care (PUSKESMAS) in DKI Jakarta Province.

Related Collection