Tesis

Perubahan indeks massa tubuh, persentase otot rangka dan kadar albumin pada pasien kanker paru karsinoma bukan sel kecil ( KPKBSK ) sebelum dan setelah kemoterapi = Body mass index ( BMI), percentage of scletal muscle and albumin in non small cell lung cancer ( NSCLC) patiens before and after chemotherapy.

Latar belakang : Prevalens malnutrisi pada kanker paru di rumahsakit cukup tinggi namun masalah tersebut sering tidak terdeteksi sejak awal. Pemeriksaan nutrisi secara rutin juga masih jarang dilakukan karena keterbatasan waktu, kondisi pasien juga hal-hal lain. Penyebab malnutrisi pada pasien kanker bersifat multifaktorial dapat merupakan proses dari penyakit kanker itu sendiri, sebagai efek dari terapi kanker atau bahkan keduanya. Pada penelitian ini akan diteliti perubahan yang terjadi pada subjek setelah pemberian 3 siklus kemoterapi berdasarkan parameter indeks massa tubuh (IMT), persentase berat otot rangka dengan mengunakan alat bioelectrical impendance analysis (BIA) dan penilaian kadar albumin. Tujuan :Mengetahui perubahan status gizi pada pasien KPKBSK berdasarkan parameter IMT, persentase otot rangka dan kadar albumin sebelum dan setelah 3 siklus kemoterapi. Metode : Penelitian pre-post experimental pada pasien KPKBSK tahun 20132014

sebanyak 33 subjek yang mendapatkan kemoterapi dengan menilai perubahan IMT, persentase berat otot rangka dengan menggunakan alat BIA dan kadar albumin. Hasil : Dari 33 subjek penelitian, status gizi kurang berdasarkan IMT sebanyak 17 subjek (56,6%), berdasarkan persentase otot rangka tidak normal 30 subjek (90,9%) dan hipoalbuminemia 27 subjek (81,8 %). Perubahan status gizi dengan penilaian parameter IMT, persentase otot rangka dan albumin sebelum kemoterapi I dan setelah kemoterapi 3 siklus dalam penilaian skala kategorik tidak didapatkan perubahan bermakna dengan nilai IMT (p=1,000), persentase otot rangka (p=1,0000) dan kadar albumin (p=1,000). Kesimpulan : Terdapat perubahan bermakna dalam penilaian skala numerik dengan nilai median IMT sebelum kemoterapi I adalah 18,4 (16,90-25,00), median IMT setelah kemoterapi III adalah 18 (16,60-24) p=0,000. Nilai median albumin sebelum kemoterapi I adalah 3(2,80-4,0), median albumin setelah kemoterapi III adalah 2,90 (2,60-3,90) p=0,000. Nilai range persentase otot rangka sebelum kemoterapi I (26,7-32,2) menjadi (26,7-32,1) dan nilai mean setelah kemoterapi 29,58 ±1,69 dengan nilai p= 0,001.
Kata kunci : kanker paru, kemoterapi, status nutrisi


Introduction : The prevalence of malnutrition in lung cancer at hospital is quite high but the problem is often not detected early. Nutrition routine examination is still rarely done due to time constraints, the condition of the patient are also other things. The cause of malnutrition in cancer patients is multifactorial that can be a process of cancer itself, as the effects of cancer therapy or both. This research investigates the changes that occur in the subject after administrating of 3 cycles of chemotherapy based on the parameters body mass index (BMI), percentage of skeletal muscle weight by using the tool bioelectrical impendance analysis (BIA) and the assessment of albumin. Purpose: Knowing the changes in nutritional status in patients with KPKBSK based on parameters of BMI, the weight percentage of skeletal muscle and the albumin levels before and after 3 cycles chemotherapy. Methods: Pre-post experimental study in patients with KPKBSK in the year of 2013-2014, a total of 33 subjects who received chemotherapy by assessing changes in BMI, weight percentage of skeletal muscle by using BIA and albumin. Result: There are 33 subjects, less nutritional status based on BMI 17 subjects (56.6%), based on the percentage of abnormal skeletal muscle of 30 subjects (90.9%) and hypoalbuminemia 27 (81.8%). Parameter assessment of nutritional status with BMI, skeletal muscle percentage and albumin before chemotherapy I and after 3 cycles of chemotherapy in a categorical scale not found significant changes in the value of BMI (p=1.000), the percentage of skeletal muscle (p = 1.0000) and albumin levels (p = 1.000). Conclusion: There are significant changes in the assessment of a numerical scale with the median value of BMI before chemotherapy I are 18.4 (16.90 - 25.00), the median BMI after chemotherapy III is 18 (16.60 - 24) p = 0.000. The median value of albumin before chemotherapy I is 3 (2.80 - 4.0), the median albumin after chemotherapy III is (2.60 - 3.90) p = 0.000. Value of range skeletal muscle percentage before chemotherapy I becomes 26.7-32.2 26.7 - 32.1 and the mean value of 29.58 ± 1.69 after chemotherapy with p = 0.001.
Keywords: lung cancer, chemotherapy, nutritional status

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Yenni Sari Siregar - Nama Orang
Elisna Syahruddin - Nama Orang
Wahju Aniwidyaningsih - Nama Orang

No. Panggil
T14583fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14583fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14583fkT14583fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perubahan indeks massa tubuh, persentase otot rangka dan kadar albumin pada pasien kanker paru karsinoma bukan sel kecil ( KPKBSK ) sebelum dan setelah kemoterapi = Body mass index ( BMI), percentage of scletal muscle and albumin in non small cell lung cancer ( NSCLC) patiens before and after chemotherapy.

Related Collection