Tesis
Perbandingan Efektivitas Injeksi Intravitreal Vorikonazol 100µg dengan Amfoterisin B5µg pada Endoftalmitis Akibat Aspergillus flavus: Uji Hewan Coba Kelinci = Comparison of Intravitreal Antifungal of 100µg Voriconazole and 5µg Amphotericin B in Experimental Aspergillus flavus Endophthalmitis Model in Rabbits.
Tesis ini bertujuan menilai perbandingan efektivitas injeksi intravitreal vorikonazol 100 µg/0.1 mL dengan amfoterisin B 5 µg/0.1 mL pada endoftalmitis akibat Aspergillus flavus di hewan coba kelinci. Uji eksperimental tersamar acak dilakukan pada 15 kelinci albino New Zealand white yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok vorikonazol, amfoterisin B, dan kontrol. Parameter yang dinilai adalah perubahan klinis, pemeriksaan mikologi, dan perubahan histopatologi jaringan. Perubahan skor klinis di akhir evaluasi tidak berbeda bermakna antara kelompok vorikonazol dengan amfoterisin B, namun respons klinis cenderung lebih baik pada kelompok vorikonazol. Jumlah koloni jamur terkecil dan berbeda bermakna didapatkan pada kelompok amfoterisin B. Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada rerata nilai histopatologi jaringan kedua kelompok, namun derajat inflamasi cenderung lebih ringan pada kelompok vorikonazol.
Kata kunci: Vorikonazol, amfoterisin B, endoftalmitis jamur, Aspergillus flavus
The purpose of this study was to compare the efficacies of intravitreal 100 µg voriconazole and 5 µg amphotericin B treatment against Aspergillus flavus in an exogenous endophthalmitis model in rabbit eyes. A randomized, controlledexperimental study was conducted on 15 albino New Zealand white rabbits, which latter allocated into three different treatment group of voriconazole, amphotericin B, and control. Clinical grading were performed at multiple times, while mycology analysis and histopathological examination were performed at 10 days after treatment. No significant change in clinical grading was found between the treatment group, but voriconazole group showed better response tendency. The smallest number of fungal colony forming unit was found significantly in the amphotericin B group. No significant difference was found, however, between the mean histopathological score of the two treatment groups, but the tendency of a lower inflammation score was shown in voriconazole group.
Keywords: Voriconazole, amphotericin B, fungal endophthalmitis, Aspergillus flavus
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Alia Arianti - Nama Orang
Made Susiyanti - Nama Orang
Rianto Setiabudy - Nama Orang
Anna Rozaliyani - Nama Orang
Nurjati C. Siregar - Nama Orang - No. Panggil
-
T 15 512 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 103 hlm.; 20 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T15512FK | T15512FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi