Tesis
Perbandingan Laser Fotokoagulasi Panretinal 532 nm Durasi 20 ms DosisTunggal dan 100 ms Dosis Tunggal Serta Terbagi terhadap Ketebalan Makula Sentral (pada Severe Non-Proliferative Diabetic Retinopathy dan NonHigh Risk Proliferative Diabetic Retinopathy) = Comparison of 532 nm Panretinal Laser Photocoagulation of 20 ms Duration Single Session and 100 ms Duration Single Session and Multiple Session toward Central Macular Thickness (in Severe Non-Proliferative Diabetic Retinopathy and Non-High Risk Proliferative Diabetic Retinopathy).
Tujuan tesis ini adalah mengetahui pengaruh laser fotokoagulasi panretinal 532 nm durasi 20 ms dosis tunggal, 100 ms dosis tunggal dan 100 ms-3 sesi terhadap ketebalan makula sentral (KMS). Desain penelitian adalah uji klinis acak terkontrol tersamar ganda. Tiga puluh tiga mata yang memenuhi kriteria inklusi dirandomisasi untuk mendapatkan laser 20 ms dosis tunggal atau 100 ms dosis tunggal atau 100 ms-3 sesi. Keluaran primer adalah KMS yang diukur menggunakan time-domain Optical Coherence Tomography pada baseline, 4 minggu dan 8 minggu pasca laser. Analisis hasil didapatkan rerata ( + SE) KMS baseline kelompok 100 ms, 20 ms dan 100 ms-3 sesi berturut-turut adalah 212,18 + 12,18 µm; 199,18 + 12,18 µm; 215,36 + 12,18 µm. Empat minggu pasca laser, KMS berturut-turut meningkat menjadi 232,09 + 18,63 µm; 206,27 + 18,63 µm; 254,09 + 18,63 µm. Delapan minggu pasca laser, KMS meningkat pada kelompok 100 ms dan 20 ms (237,90 + 17,47 µm; 208,27 + 17,47 µm), namun menurun pada kelompok 100 ms-3sesi (252,36 + 17,47 µm).
Kata kunci : severe non-proliferative diabetic retinopathy, non-high risk proliferative diabetic retinopathy, laser fotokoagulasi panretinal, ketebalan makula sentral
The purpose of this study was to determine the effect of panretinal laser photocoagulation 532 nm of 20 ms duration single session (SS), 100 ms SS and 100 ms (3 session) toward central macular thickness (CMT). The study design was a double-blind, randomized controlled clinical trial. Thirty-three subjects who met inclusion criteria were randomized to receive 20 ms SS laser or 100 ms SS or 100 ms (3 session). Primary output was CMT, measured by time-domain Optical Coherence Tomography at baseline, 4 weeks and 8 weeks post-laser. Results showed mean ( + SE) CMT at baseline from 100 ms SS group, 20 ms SS and 100 ms-3 session were 212.18 + 12.18 μm; 199.18 + 12.18 μm; 215.36 + 12.18 μm respectively. Four weeks after laser, CMT was increased to 232.09 + 18.63 μm; 206.27 + 18.63 μm; 254.09 + 18.63 μm respectively. Eight weeks post laser, CMT was increased in 100 ms SS and 20 ms SS (237.90 + 17.47 μm; 208.27 + 17.47 μm), but decreased 100 ms-3session group (252.36 + 17.47 μm).
Keywords : severe non-proliferative diabetic retinopathy, non-high risk proliferative diabetic retinopathy, panretinal laser photocoagulation, central macular thickness
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Faresa Hilda - Nama Orang
ELVIOZA - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang - No. Panggil
-
T 15 507 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 74 hlm.; 20 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T15507FK | T15507FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi