Tesis

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN FIKSASI MANDIBULOMAKSILA PADA RESIDEN BEDAH PLASTIK: SEBUAH STUDI QUASIEXPERIMENTAL = MANDIBULOMAXILLARY FIXATION (MMF) TRAINING PROGRAM EVALUATION AMONG PLASTIC SURGERY RESIDENT: A QUASIEXPERIMENTAL STUDY.

BACKGROUND: Mandibulomaxillary fixation (MMF) is one of the surgery skill a plastic surgery resident have to master to become a plastic surgeon, as craniofacial cases increase rapidly. By doing training on a non-living model, one will be competent to do the skill prior to face the real patient. This study implement a training program using cranial model to evaluate the increasing learning curve in craniofacial cases among residents in training. METHODS: Twenty two plastic surgery residents were enrolled in this study, they were divided into two groups, the first group consists of residents who never perform this skill before, and the second group were the ones who have performed this skill previously. They performed a set of training consisting of one knowledge-based session, followed by one skill-based session. Afterwards they were evaluated in terms of maxillomandibular fixation skills ability using ABPAS and IMFscrew placement Global Rating Scale, which assessed by two senior craniofacial surgeons using video recording. RESULTS: The ABPAS and IMFscrew placement Global Rating Scale demonstrated an increase of performance score in the more experienced study population (group 2) in all aspect including the task-specific work list [16,5 (2,44) vs 18 (1,57); P = 0,19], global rating scale [17,5 (2,63) vs 19,4 (2,31); P = 0,43], total ABPAS score [33,9 (4,76) vs 37,4 (3,82); P = 0,34], and also for IMFscrew placement global rating scale [14,9 (1,53) vs 15,9 (0,95); P = 0,38], although the measurement did not show statistically significant results. Time needed for arch bar completion [48 min 17 s vs 41 min 8 s; P = 0,23]. Time needed for IMFscrew placement completion [9 min 25 s vs 6 min 32 s; P = 0,23]. Total time to task completion was shorter in group 2, although the difference was not statistically significant [57 min 24 s vs 47 min 17 s; P = 0,23]. CONCLUSION: The MandibulloMaxillary Fixation training program have proven to help plastic surgery residents in training to increase their craniofacial skills, give an increase in ABPAS and IMFscrew placement Global Rating Scale performance score and shorter time to task completion.
KEYWORDS: mandibulomaxillary fixation (MMF) training, plastic surgery testing, learning curve for craniofacial, arch bar



Latar Belakang: Fiksasi Mandibulomaksila merupakan tindakan prosedur bedah yang harus dikuasai oleh residen bedah plastik untuk menjadi seorang ahli bedah plastik, berhubungan dengan semakin bertambah banyaknya kasus-kasus dibidang kraniofasial. Dengan melakukan pelatihan pada model mandibulomaksila, residen tersebut diharapkan akan memiliki kemampuan dan kompeten untuk melakukan prosedur tersebut sebelum berhadapan langsung dengan pasien yang sebenarnya. Pelatihan ini berupa program pelatihan menggunakan model mandibulomaksila untuk mengevaluasi efeknya dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan residen bedah plastik dalam menghadapi kasus-kasus di bidang kraniofasial. Metoda: Dua puluh dua orang residen bedah plastik diikutsertakan dalam pelatihan ini, mereka dibagi menjadi dua grup, grup pertama terdiri atas residen bedah plastik yang belum pernah mengerjakan prosedur fiksasi mandibulomaksila sebelumnya, dan grup kedua terdiri atas residen bedah plastik yang sudah pernah mengerjakan prosedur ini sebelumnya. Mereka menjalani satu set program pelatihan yang terdiri dari satu sesi pembekalan materi dan satu sesi pelatihan pada model. Kemudian, mereka dievaluasi dalam hal kemampuan keterampilan fiksasi mandibulomaksila. Sesi pelatihan pada model direkam menggunakan video, dan dinilai oleh dua orang ahli bedah plastik konsultan kraniofasial sebagai evaluator. Hasil: ABPAS dan IMFscrew placement Global Rating Scale menunjukkan peningkatan skor performa pada studi populasi yang lebih berpengalaman (group 2) pada seluruh aspek termasuk the task-specific work list [16,5 (2,44) vs 18 (1,57); P = 0,19], global rating scale [17,5 (2,63) vs 19,4 (2,31); P = 0,43], total ABPAS score [33,9 (4,76) vs 37,4 (3,82); P = 0,34], dan juga untuk IMFscrew placement global rating scale [14,9 (1,53) vs 15,9 (0,95); P = 0,38], walaupun hasil pengumumannya tidak menunjukkan hasil yang bermakna secara statistik. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan arch bar [48 min 17 s vs 41 min 8 s; P = 0,23]. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan IMFscrew [9 min 25 s vs 6 min 32 s; P = 0,23]. Waktu total untuk menyelesaikan seluruh tugas lebih singkat pada group 2, walaupun perbedaannya tidak bermakna secara statistik [57 min 24 s vs 47 min 17 s; P = 0,23]. Kesimpulan: Program pelatihan Fiksasi MandibuloMaksila telah terbukti dapat membantu residen bedah plastik untuk meningkatkan keterampilan kraniofasial mereka, memberikan hasil berupa peningkatan skor performa ABPAS dan IMFscrew placement Global Rating Scale dan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan seluruh tugas.
Kata kunci: pelatihan fiksasi mandibulomaksila, test bedah plastik, keterampilan kraniofasial, arch bar

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Fernita Leo Soetjipto Soepodo - Nama Orang
Kristaninta Bangun - Nama Orang

No. Panggil
T 15 441 FK
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Plastik.,
Deskripsi Fisik
xii, 26 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15441FKT15441FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of EVALUASI PROGRAM PELATIHAN FIKSASI MANDIBULOMAKSILA PADA RESIDEN BEDAH PLASTIK: SEBUAH STUDI QUASIEXPERIMENTAL = MANDIBULOMAXILLARY FIXATION (MMF) TRAINING PROGRAM EVALUATION AMONG PLASTIC SURGERY RESIDENT: A QUASIEXPERIMENTAL STUDY.

Related Collection