Tesis

Hubungan Antara Derajat Trabekulasi dan Volume Kandung Kemih dengan Gejala Saluran Kemih Bawah Pasca Reseksi Prostat Transuretra di RSUP Haji Adam Malik Medan = Correlation between Trabeculation Grade and Bladder Volume with Lower Urinary Tract Symptoms after Transurethral Resection of the Prostate in Benign Prostate Hyperplasia Patients at Haji Adam Malik Hospital Medan.

Latar belakang: Gejala saluran kemih bawah (LUTS) pada laki – laki seringkali dikaitkan dengan pembesaran prostat jinak (BPH) yang menyebabkan obstruksi infravesika. Trabekulasi yang disebabkan obstruksi mekanik infravesika akan menyebabkan gangguan fungsi kandung kemih seperti gangguan kontraktilitas dan viskoelastisitas. Reseksi prostat transuretra (TURP) yang ditujukan untuk menghilangkan obstruksi infravesika akibat BPH masih merupakan tindakan baku emas hingga saat ini. Walau demikian, masih banyak pasien yang mengeluhkan tetap memiliki gejala LUTS walau telah menjalani tindakan TURP. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara gejala LUTS pada pasien BPH yang telah dilakukan TURP dengan derajat trabekulasi dan volume kandung kemih di RSUP H.Adam Malik Medan. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi cross sectional deskriptif analitik. Sampel penelitian adalah pasien BPH dengan retensi urin berulang yang dilakukan tindakan TURP selama tahun 2013 yang dinilai derajat trabekulasi dan volume kandung kemihnya saat TURP dan dievaluasi 6 bulan pasca TURP dengan IPSS. Hasil: Jumlah sampel yang dianalisis pada penelitian ini adalah 39 pasien. Rata-rata umur pasien adalah 68.36 ± 7.638 tahun. Dari keseluruhan sampel, derajat trabekulasi yang terbanyak ditemukan adalah trabekulasi sedang (35.9%) dan kelompok volume kandung kemih yang terbanyak adalah volume > 200 cc (46.2%). LUTS terbanyak pasca TURP adalah LUTS ringan (56.4%) dengan rerata IPSS total 6.28 ± 3.986. Derajat trabekulasi dan volume kandung kemih memiliki hubungan signifikan dengan gejala LUTS pasca TURP (p < 0.01) dengan nilai korelasi positif kuat, masing – masing 0.661 dan 0.723. Dari hasil analisis regresi linier didapatkan bahwa derajat trabekulasi dan volume kandung kemih merupakan faktor yang bermakna (p < 0.05) dalam memprediksi gejala LUTS pasca TURP walaupun secara keseluruhan persamaan ini hanya memiliki nilai prediki sebesar 62%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa factor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini yang ikut berperan dalam menyebabkan gejala LUTS pasca TURP selain derajat trabekulasi dan volume kandung kemih. Kesimpulan: Derajat trabekulasi dan volume kandung kemih memiliki hubungan yang bermakna dengan gejala LUTS pasca TURP, walaupun masih banyak terdapat faktor lain yang turut berperan serta.
Kata kunci: Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS), trabekulasi, volume kandung kemih



Introduction: Lower urinary tract symptoms in older male is often associated with benign prostate hyperplasia which caused bladder outlet obstruction. Trabeculation is a pathologic condition which caused by bladder outlet obstruction and impair bladder contractility and viscoelasticity. Transurethral resection of the prostate (TURP) has been a gold standard for releasing bladder outlet obstruction caused by BPH. However, many patients still complains of having a persistent symptoms even after TURP. Identifying the causes of symptoms after TURP in BPH patients are necessary for planning and proper management. Objective : The aim of this study was to analyze the correlation between bladder trabeculation and bladder volume in determining LUTS after TURP in BPH patients. Materials and Methods : This was a descriptive analytical cross sectional study. The sample was BPH patients who had repeated urinary retention and had undergone TURP in 2013 whose bladder trabeculation and bladder volume was measured during TURP and evaluated 6 months after TURP using International Prostate Symptom Score (IPSS). Results : There were 39 patients aged 68.36 ± 7.638 years old who had undergone TURP in 2013 and evaluated 6 months after TURP. The degree of bladder trabeculation most frequently found was moderate trabeculation (35.9%) and the bladder volume most frequently found in this study was > 200 cc (46.2%). Most symptoms complained by the patients after TURP was of mild degree LUTS (56.4%) with mean IPSS 6.28 ± 3.986. Both bladder trabeculation and bladder volume had a significant correlation with LUTS after TURP (p < 0.01) with strong positive (r) correlation coefficient, respectively 0.661 and 0.723. Using the analytical linear regression study, it was concluded that both bladder trabeculation and bladder volume was a significant factor in determining LUTS after TURP and had a positive predictive value (62%). The result showed that there are still some determining factors causing LUTS after TURP besides bladder trabeculation and bladder volume not included in this study. Conclusion : Bladder trabeculation and bladder volume had a strong significant correlation with LUTS after TURP, but there were other determining factors not included in this study.
Key words : Lower Urinary Tract Symptoms, trabeculation, bladder volume

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Aditya Pramaviri - Nama Orang
Bungaran Sihombing - Nama Orang
Syah Mirsya Warli - Nama Orang

No. Panggil
T14582fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
x, 28 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14582fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14582fkT14582fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Antara Derajat Trabekulasi dan Volume Kandung Kemih dengan Gejala Saluran Kemih Bawah Pasca Reseksi Prostat Transuretra di RSUP Haji Adam Malik Medan = Correlation between Trabeculation Grade and Bladder Volume with Lower Urinary Tract Symptoms after Transurethral Resection of the Prostate in Benign Prostate Hyperplasia Patients at Haji Adam Malik Hospital Medan.

Related Collection