Tesis

Delayed Graft Function pada Laparoskopi Donor Nefrektomi Hidup : Analisis Multivariat = Delayed Graft Function following laparoscopic live donor nephrectomy: a multivariate analysis.

Latar Belakang Delayed graft function (DGF) adalah komplikasi yang umum dijumpai pada transplantasi dari mayat. Berdasarkan studi terdahulu, DGF dan factor resikonya memiliki hasil yang bervariasi pada donor nefrektomi hidup Metode Peneliti melakukan analisis retrospektif dari rekam medic donor dan resipien transplantasi ginjal pada 100 kasus laparoskopi donor nefrektomi hidup di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari November 2011 hingga Februari 2014. Kriteria DGF adalah pasien didialisis pada 1 minggu post operasi dan/ atau kreatinin lebih dari 2.5 mg/dl pada hari ke 7 post operasi. Pasien yang tidak masuk dalam kriteria tersebut didefinisikan memiliki renal allograft yang berfungsi normal Hasil Prevalensi DGF pada penelitian ini adalah 14%. Indeks massa tubuh resipien, cold ischemia time, waktu anastomosis vaskular, dan total ischemia time lebih tinggi pada grup DGF, tetapi tidak ditemukan faktor resiko DGF yang signifikan secara statistic saat dilakukan analisis multivariat Kesimpulan Insidensi DGF pada studi ini masuk dalam rentang yang diamati pada studiā€ studi sebelumnya. Faktor resiko yang dilaporkan sebagai faktor resiko DGF pada laparoskopi donor nefrektomi hidup tidak signifikan secara statistik dengan DGF pada studi kali ini
Kata kunci : delayed graft function, donor hidup, laparoskopi, nefrektomi


Background Delayed graft function (DGF) is a common complication affecting deceased donor renal transplantation. Based on previous studies, DGF and its risk factors in live donor nephrectomy (LDN) have a various results. Methods We retrospectively analyzed the medical records of donor and recipient from our first 100 cases of laparoscopic LDN in Cipto Mangunkusumo Hospital from November 2011 to February 2014. The criteria used to define DGF were the requirement for dialysis in postoperative week 1 and/or serum creatinine greater than 2.5 mg/dl at postoperative day 7. Patients who did not match any of these criteria were define as having normal renal allograft function. Results The overall prevalence of DGF was 14%. Recipients body mass index, cold ischemia time, vascular anastomosis time, and total ischemia time were higher among the delayed graft function group, but no risk factors for DGF were significantly associated after multivariate analysis. Conclusions The incidence of DGF in our study was in the range of that observed in previous studies. The factors that previously reported and believed as risk factors of DGF in laparoscopic LDN were not significantly associated with the development of DGF in our study.
Keywords: delayed graft function, laparoscopic, live donor, nephrectomy

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Pande Made Wisnu Tirtayasa - Nama Orang
Nur Rasyid - Nama Orang
Arry Rodjani - Nama Orang

No. Panggil
T 15 429 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
ix, 13 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15429FKT15429FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Delayed Graft Function pada Laparoskopi Donor Nefrektomi Hidup : Analisis Multivariat = Delayed Graft Function following laparoscopic live donor nephrectomy: a multivariate analysis.

Related Collection