Tesis

Efek Kombinasi Lisinopril dan Diltiazem sebagai Antifibrosis pada Peritoneum Tikus = Effect of Combination Lisinopril and Diltiazem as Antifibrosis in Peritoneum of Rats.

Latar Belakang : Continous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) telah menjadi alternatif selain hemodialisis untuk pengobatan penyakit ginjal tahap akhir. Fibrosis peritoneum merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan membran peritoneum. Mekanisme fibrosis peritoneum belum diketahui secara pasti, namun ditengarai transforming growth factor – β (TGF –β) berhubungan erat terhadap terjadinya fibrosis peritoneum. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi ACE inhibitor (ACEI) dan calcium channel Blocker (CCB) terhadap penurunan ekspresi TGF–β dan fibrosis peritoneum tikus jantan yang telah dilakukan CAPD. Metode Penelitian : Penelitian eksperimental, post test only control group design. Tiga puluh tikus Dawley spraque dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol (kelompok 1) dan kelompok perlakuan dengan pemberian masing-masing cairan CAPD 4,25% (kelompok2) lisinopril 1,44 mg oral dan CAPD (kelompok 3) diltiazem CD 6,48 mg oral dan CAPD (kelompok 4) lisinopril 1,44 mg dan diltiazem CD 6,48 mg oral dan CAPD (kelompok 5). Setelah 4 minggu tikus dikorbankan dengan cara dislokasi cervical kemudian diperiksa ekspresi TGF – β dan terjadinya fibrosis pada peritoneum tikus, selanjutnya dibuat sediaan histopatologi dan diwarnai dengan hematoksilin eosin serta imunohistokimia menggunakan antihuman TGF-ß. Hasil : Dua puluh peritoneum tikus berhasil diperiksa. Rerata skor TGF-β kelompok kontrol 1,8, kelompok CAPD 2, kelompok lisinopril dan CAPD 1,8, kelompok diltiazem CD dan CAPD 1,8, kelompok lisinopril dan diltiazem CD dan CAPD 1,7 (p=0,959). Rerata skor fibrosis peritoneum kelompok kontrol 1,1, kelompok CAPD 2,6, kelompok lisinopril dan CAPD 1,2, kelompok diltiazem CD dan CAPD 1,3, kelompok lisinopril dan diltiazem CD dan CAPD1,5 (p=0,268) Simpulan : Kombinasi lisinopril dan diltiazem mempunyai kecenderungan menurunkan ekspresi TGF – β lebih baik dibandingkan lisinopril maupun diltiazem yang diberikan secara terpisah tetapi tidak bermakna secara statistik. Kombinasi lisinopril dan diltiazem mempunyai kecenderungan mengurangi fibrosis peritoneum tetapi tidak bermakna secara statistik dan tidak lebih baik dibandingkan lisinopril maupun diltiazem bila diberikan secara terpisah.
Kata kunci : ACE inhibitor, calcium channel blocker, TGF-β, fibrosis peritoneum.



Background : Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) has been an alternative other than hemodialysis for end stage kidney disease treatment. Peritoneal fibrosis is the most serious cause of the damage in membrane peritoneum. Mechanism of fibrosis peritoneum is not exactly known yet, transforming growth factor – β(TGF – β) is closely related with the existence of fibrosis peritoneum. Purposes : The purpose of this study is to evaluate the effect of combination between ACE inhibitor (ACEI) dan Calcium channel blocker (CCB) in reducing expression of TGF – β and fibrosis peritoneum in a male rat treated with CAPD. Research Method : Experimental study, post test only control group design. Thirsty Dawley spraque rats are divided into five groups control group ( Group 1), CAPD liquid 4,25% (group 2), lisinopril 1,44 mg oral and CAPD (group 3) diltiazem CD 6,48 mg oral and CAPD (group 4) lisinopril 1,44mg + diltiazem CD 6,48 mg oral and CAPD (group 5). After 4 weeks, rats sacrificed. Expression of TGF – β and peritoneal fibrosis are conducted by histopatology with hematoxillineosin staining and immunology with anti human-TGF-β. Result : Twenty peritoneal of rats can be examined. Mean score TGF-β control group is 1,8, CAPD group is 2, lisinopril and CAPD group is 1,8,diltiazem CD and CAPD group is 1,8, lisinopril and diltiazem CD and CAPD group is 1,7 (p=0,959) .Mean score peritoneal fibrosis control group is 1,1, CAPD group is 2,6, lisinopril and CAPD group is 1,2, diltiazem CD and CAPD group is 1,3, lisinopril and diltiazem CD and CAPD group is 1,5 (p=0,268) Summary : Combination of lisinopril and diltiazem lower the expression of TGF – β and fibrosis peritoneum better than lisinopril or diltiazem but statistically not significant. Combination of lisinopril and diltiazem lower the peritoneal fibrosis but statistically not significant and it doesn’t better than lisinopril or diltiazem.
Key words: ACE inhibitor, calcium channel blocker, TGF-β, peritoneal fibrosis.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Wachid Putranto - Nama Orang
Kusmardi - Nama Orang
Hamzah Shatri - Nama Orang
Iman Effendi - Nama Orang

No. Panggil
T 15 394 FK
Penerbit
Jakarta : PPDS Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xv, 50 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15394FKT15394FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Kombinasi Lisinopril dan Diltiazem sebagai Antifibrosis pada Peritoneum Tikus = Effect of Combination Lisinopril and Diltiazem as Antifibrosis in Peritoneum of Rats.

Related Collection