Skripsi
Potensi Ekstrak Daun Dillenia indica sebagai Antiviral Dengue In Vitro = Potency of Dillenia indica Leaves Extract as Antiviral of Dengue In Vitro.
Masalah utama kesehatan masyarakat dunia adalah infeksi virus dengue (DENV). Sekitar 2,5 milyar penduduk dunia sudah terinfeksi DENV. Akan tetapi, terapi masih berupa suportif dan belum ada terapi antiviral spesifik DENV. Ekstrak daun Dillenia indica diperkirakan memiliki aktivitas antiviral terhadap DENV-2. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak memiliki efek anti-diabetik, anti-mikroba, antioksidan, antitusiv, anti-diare, dan anti-nosiseptik. Efek hambatan ekstrak terhadap DENV dinilai dengan menggunakan metode focus assay, sedangkan efek sitotoksik ekstrak terhadap sel Huh7it-1 dievaluasi dengan metode MTT assay. Selanjutnya, evaluasi ekstrak ditentukan oleh indeks selektivitas (SI) yang didapatkan dari perbandingan CC 50 terhadap IC 50 . Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 320 µg/ml, 160 µg/ml, 80 µg/ml, 40 µg/ml, 20 µg/ml, dan 10 µg/ml. Hasil penelitian menunjukan nilai IC 50 , CC 50 , dan SI secara berurut 118,52 µg/ml, 170,05 µg/ml, dan 1,4. Secara statistik menggunakan uji kruskal wallis (IC 50 ) dan one way anova (CC 50 ), terdapat perbedaan bermakna pada konsentrasi 160 µg/ml, 20 µg/ml, dan 10 µg/ml pada IC 50 dan konsentrasi 160 µg/ml, 320 µg/ml, dan 640 µg/ml pada CC 50, dibandingkan dimethyl sulfoxide (DMSO) sebagai kontrol. Dengan memiliki SI 1,4, ekstrak tidak memiliki potensi sebagai antiviral DENV-2 karena daya sitoksisitas cukup tinggi terhadap sel Huh7it-1.
Kata Kunci: Antiviral in vitro, Dillenia indica, Virus dengue, Sel Huh7it-1
The main health problem of world community is dengue viral infection (DENV). About 2.5 billions world population has been infected by the virus. However, the treatment is still supportive and there is no specific antiviral therapy for DENV. The extract of D. indica leaves is expected to have antiviral activity to DENV-2. On the previous studies, the extract had the effect of anti-diabetic, anti-microbes, antioxidant, antitusiv, anti-diarrhea, and anti-nociceptic. The inhibition effect of extract was measured using focus assay method, whereas its cytotoxic effect to Huh7it-1 cell evaluated using MTT assay method. Evaluation of extract was determined with selectivity index obtained by the ratio of CC 50 . The concentrations of extract required in this experiment were 320 µg/ml, 160 µg/ml, 80 µg/ml, 40 µg/ml, 20 µg/ml, and 10 µg/ml. As the result, the value of IC 50 and SI was 118.52 µg/ml, 170.05 µg/ml and 1,4. Using Kruskal-Wallis test (IC 50 ) and one way anova test (CC 50 ), there was a significant difference at concentration of 160 µg/ml, 20 µg/ml, and 10 µg/ml for IC 50 and concentration of 160 µg/ml, 320 µg/ml, dan 640 µg/ml for CC 50, compared to dimethyl sulfoxide (DMSO) as control. With SI 1.4, the extract of Dillenia indica did not hove a potency as antiviral of DENV-2 because of its high cytotoxicity to Huh7it-1 cell.
Keywords: Antiviral in vitro, Dillenia indica, Dengue virus, Huh7it-1 cell
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Muhammad Ade Rahman - Nama Orang
Beti Ernawati Dewi - Nama Orang - No. Panggil
-
S15280FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 63 hlm.; 20 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S15280FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S15280FK | S15280FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi