Skripsi

Uji Mikroskopik Spesimen Urin sebagai Deteksi Dini Infeksi Saluran Kemih Tidak Bergejala pada Wanita Hamil = Microscopic Examination of Urine Samples as The Early Detection of Asymptomatic Urinary Tract Infection in Pregnant Women.[CLOSED]

ISK tidak bergejala sering terjadi pada wanita hamil dengan prevalensi di Indonesia sebesar 7,3%. ISK tidak bergejala pada wanita hamil yang tidak ditatalaksana dengan segera dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Kultur urin sebagai diagnosis baku emas ISK membutuhkan waktu sekitar seminggu dan biaya yang cukup mahal. Oleh karena itu, uji mikroskopik urin dengan atau tanpa sentrifugasi menjadi salah satu pilihan untuk membantu diagnosis dini ISK. Penelitian uji mikroskopik dilakukan pada 74 sampel urin disentrifugasi dan tidak sentrifugasi, dari 317 sampel urin wanita hamil yang berobat ke enam Puskesmas di Jakarta dengan uji nitrit positif. Hasil uji mikroskopik bakteriuria dan leukosituria dibandingkan dengan hasil kultur urin. Sensitivitas bakteriuria yang disentrifugasi menunjukan hasil yang paling baik dibandingkan dengan parameter uji mikroskopik lain, yaitu 74% dengan nilai p yang bermakna sebesar 0,009. Kombinasi bakteriuria dan leukosituria ≥3/LPB dan >5/LPB dapat meningkatkan spesifisitas uji dengan nilai 91,5% dan 93,6% pada urin yang tidak disentrifugasi. Hasil ini menunjukkan bahwa bakteriuria pada urin yang disentrifugasi, merupakan metode yang paling baik untuk menbantu diagnosis dini ISK tidak bergejala pada wanita hamil. Uji kombinasi bakteriuria dan leukosituria, serta uji leukosituria ≥3/LPB dan >5/LPB dapat dimanfaatkan untuk membantu secara dini menyingkirkan orang yang tidak mengalami ISK.
Kata kunci: uji mikroskopik, infeksi saluran kemih tidak bergejala, bakteriuria, leukosituria, kultur urin.



Asymptomatic urinary tract infection commonly happened in pregnant women with the prevalence in Indonesia reached 7.3%. Untreated asymptomatic bacteriuria could affect maternal and fetal health. As gold standard diagnostic modality, urine culture took around a week and was not cost-effective. Therefore, microscopic examination using centrifuged or uncentrifuged urine sample is an option to support early diagnosis of UTI. Microscopic analysis was conducted in 74 centrifuged and uncentrifuged urine samples from 317 pregnant who came to six healthcare centres in Jakarta which showed positive result of nitrite examination. The results of microscopic examination of bacteriuria and leukocyturia were compared with urine culture. Sensitivity of centrifuged bacteriuria was the highest among the other microscopic parameters, which was 74% with the p value of 0.009. Combination of bacteriuria and leukocyturia ≥3/HPF dan >5/HPF were increased the sepecificity with the value of 91.5% and 93.6% in uncentrifuged urine. This result showed that the best method of microscopic examination for early diagnosis of asymptomatic urinary tract infection in pregnant women is detection of bacteriuria in centrifuged urine. Combination of bacteriuria and leukosituria test, as well as leukosituria ≥3/HPF and >5/ HPF can be used to rule out the diagnosis of UTI at an early stage.
Keywords: microscopic examination, asymptomatic urinary tract infection, bacteriuria, leukocyturia, urine culture.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Rahmah Amran - Nama Orang
Yeva Rosana - Nama Orang

No. Panggil
S15262FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 53 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S15262FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15262FKS15262FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Uji Mikroskopik Spesimen Urin sebagai Deteksi Dini Infeksi Saluran Kemih Tidak Bergejala pada Wanita Hamil = Microscopic Examination of Urine Samples as The Early Detection of Asymptomatic Urinary Tract Infection in Pregnant Women.[CLOSED]

Related Collection