Skripsi

Hubungan antara Perilaku Pengendalian Diabetes Melitus dengan Kejadian Tuberkulosis pada Pasien Diabetes Melitus yang berobat di Puskesmas di Wilayah Jakarta = Association between Behavior Control of Diabetes Mellitus with Prevalence of Tuberculosis in Patients with Diabetes Mellitus who Took Treatment at Primary Health Center in Jakarta.

Indonesia merupakan negara berkembang dengan risiko diabetes melitus (DM) dan tuberkulosis yang tinggi. Penelitian cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku pengendalian DM dengan kejadian tuberkulosis. Pengambilan data dilakukan pada 291 pasien DM melalui kuesioner, pemeriksaan sputum BTA, dan pemeriksaan radiologi. Hasilnya menunjukkan bahwa sebesar 35,7% pasien DM juga menderita tuberkulosis.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa proporsi TB positif lebih tinggi pada pasien DM yang telah didiagnosis DM kurang dari 2 tahun, tidak memiliki riwayat hipertensi, mengalami gejala DM seperti mudah lapar, penurunan berat badan, dan badan lemah, tidak menerima edukasi, serta tidak menggunakan obat antidiabetes. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan kejadian tuberkulosis pada pasien dengan DM.



Indonesia is a developing country with a high risk of diabetes mellitus (DM) and tuberculosis. This study used a cross-sectional design to assess the association between diabetes control behavior and the prevalence of tuberculosis. Data were collected from 291 patients with DM through questionnaires, BTA sputum examination, and radiological evaluation. The results showed that 35.7% of DM patients were diagnosed with tuberculosis.
This study found that the proportion of TB-positive cases was higher among DM patients who had been diagnosed with DM for less than 2 years, had no history of hypertension, experienced symptoms such as frequent hunger, weight loss, and fatigue, had not received diabetes education, and did not use oral antidiabetic medications. These factors were associated with the prevalence of tuberculosis in patients with diabetes.