Skripsi

Hubungan Antara Status Gizi dengan Faktor Sosiodemografi dan Pola Makan pada Anak Usia 6 sampai 60 bulan di Posyandu Kelurahan Kmapung Melayu, Jakarta TImur Tahun 2015 = Association Between Nutritional Status and Sociodemographic Factors and Dietary Habit in Children Aged Six to Sixty Months Old at Kelurahan Kampung Melayu Health Center, Jakarta Timur in 2015.

Permasalahan gizi di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor dan Indonesia masih belum sepenuhnya mencapai target MDGs mengenai gizi ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi dan pola makan dengan status gizi, dimana data didapat dari pengambilan langsung dan data sekunder dari penelitian utama tentang efek suplementasi multipel terhadap kadar hemoglobin anak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 26.32% subjek tergolong status gizi tidak normal (sangat kurus, kurus, dan gemuk; berdasarkan indeks BB/TB). Sebaran karakteristik subjek berdasarkan faktor sosiodemografi adalah sebagai berikut: 65.79% berusia 6-36 bulan; 50.53% adalah perempuan; 67.89% memiliki ayah dengan pekerjaan nonformal; 74.74% memiliki ayah dengan tingkat pendidikan menengah; 60.53% memiliki ibu dengan tingkat pendidikan menengah; 76.84% memiliki keluarga dengan status ekonomi dibawah garis kemiskinan; dan 66.84% tinggal di rumah dengan bentuk keluarga inti. Selain itu didapatkan 64.21% memiliki pola makan tidak baik. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan Uji Chi Square tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara semua variabel faktor sosiodemografi dan pola makan dengan status gizi (p>0.05).
Kata kunci : status gizi, sosiodemografi, pola makan, anak



Nutritional problem in Indonesia is affected by multifactorial causes and Indonesia is still not fully achieve the MDGs targets on this point. This research was determined to confirm the association between sociodemographic factors and dietary habit to nutritional status in children aged six to sixty months old using the primary (direct interview) and secondary data from a primary research which studied the effect of multiple micronutrient supplementation on haemoglobin level in children. The result shows that prevalence of bad nutritional status was 26.32%
(including underweight and overweight). Characteristics of subjects by sociodemographic factors namely: 65.79% aged 6-36 months old; 50.53% were
female; 67.89% had father with informal jobs; 74.74% had father with intermediate education; 60.53% had mother with intermediate education; 76.84%
had family that below the poverty line; and 66.84% classified as small family. Then, characteristic of subjects by dietary habit was 64.21% had bad dietary habit. Based on analysis using Chi Square test, there were no significant association between all sociodemographic factors and dietary habit to nutritional status(p>0.05).
Key words : nutritional status, sociodemographic, dietary habit, children

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Shofiyah ‘Azizah - Nama Orang
Rini Sekartini - Nama Orang

No. Panggil
S15182FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xi, 43 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S15182FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15182FKS15182FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Antara Status Gizi dengan Faktor Sosiodemografi dan Pola Makan pada Anak Usia 6 sampai 60 bulan di Posyandu Kelurahan Kmapung Melayu, Jakarta TImur Tahun 2015 = Association Between Nutritional Status and Sociodemographic Factors and Dietary Habit in Children Aged Six to Sixty Months Old at Kelurahan Kampung Melayu Health Center, Jakarta Timur in 2015.

Related Collection