Skripsi

Hubungan Cedera Scalp dengan Traumatic Brain Injury pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di RSCM 2009-2014 = The Correlation Between Scalp Injury and Traumatic Brain Injury in Traffic Accidents Based on RSCM 2009-2014.

Traumatic Brain Injury merupakan penyebab kematian utama dan morbiditas pada pasien dengan trauma kepala. Dikarenakan Traumatic Brain Injury mempunyai angka prevalensi yang sangat tinggi dan mortalitas yang tinggi, maka perlu suatu alat bantu berupa cedera bagian luar (cedera scalp) untuk ketahui kemungkinan adanya traumatic brain injury yang di sebabkan oleh sebab mati pada mayat tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional analitik. Sampel dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diambil dari laporan pemeriksaan mayat pada Departemen Forensik RS Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi bejumlah 100 sampel. Data yang diambil berupa umur, jenis kelamin, cedera scalp, fraktur tulang tengkorak, perdarahan epidural, perdarahan subdural, perdarahan serebral didata dari hasil pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara cedera scalp dengan traumatic brain injury dengan nilai p sebesar 0,09. Hal ini menguatkan teorinya bahwa hanya gold standard yang bisa mendiagnosis adanya traumatic brain injury, yaitu pemeriksaan dalam pada otopsi.
Kata kunci: Traumatic brain injury, trauma kepala, perdarahan intrakranial, cedera otak, cedera scalp



Traumatic Brain Injury is the leading cause of death and morbidity in the world. Due to a very high prevelance rate of traumatic brain injury, a diagnostic tool that is able to quickly identify the presence of traumatic brain injury is needed. Injuries to the scalp can be used as a diagnostic tool to determine the presence of Traumatic Brain Injury. This study uses an analytical cross sectional study design. The sample in this research wassecondary data taken from autopsy reports to the Department of Forensic Cipto Mangunkusumo that meet the inclusion and exclusion criteria, which was 100 samples. Data taken the form of age, gender, scalp injury, brain bone fracture, epidural hemorrhage, subdural hemorrhage, cerebral hemorrhage recorded from external examination results and examination. From this study it was found that there was no significant correlation between scalp injury with traumatic brain injury with p value of 0.09. It supported the theory that only internal autopsy can diagnose the presence of traumatic brain injury.
Key words: Traumatic brain injury, trauma kepala, perdarahan intracranial, cedera otak, cedera scalp

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Kamila Puspita - Nama Orang
Fitri Ambar Sari - Nama Orang

No. Panggil
S15173FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xi, 35 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S15173FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15173FKS15173FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Cedera Scalp dengan Traumatic Brain Injury pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di RSCM 2009-2014 = The Correlation Between Scalp Injury and Traumatic Brain Injury in Traffic Accidents Based on RSCM 2009-2014.

Related Collection