Text

Long QT Syndrome Pada Pasien Dengan Keluhan Kejang = Long QT Syndrome in Patients With Symptom of Seizure.

Latar belakang. Long QT syndrome (LQTS) adalah gangguan irama jantung bergejala kejang yang harus dikenali sejak dini karena dapat menyebabkan kematian mendadak. Tujuan. Mengetahui angka kejadian LQTS pada pasien dengan keluhan kejang serta karakteristiknya. Metode. Studi potong lintang terhadap anak yang pernah mengalami kejang tanpa provokasi di poliklinik neurologi anak RSUPN Cipto Mangunkusumo. Subyek berusia 6 bulan hingga 17 tahun. Panjang QT interval diukur menggunakan EKG dan dinilai menggunakan metode Bazzet. Hasil. Seratus empat puluh enam pasien kejang mengikuti penelitian ini. Usia subyek, jenis kelamin serta jenis kejang memiliki sebaran cukup merata. Pada penelitian ini didapatkan kelainan penyerta kejang seperti tuli sensorineural, autisme, keterlambatan perkembangan menyeluruh, disabilitas intelektual dan sindroma Rett. Sebanyak 20,6% mengalami epilepsi intraktabel. Tidak ditemukan subyek dengan pencetus kejang aktivitas fisik dan stres emosional dan hanya 2,7% memiliki riwayat keluarga meninggal mendadak. Hasil penilaian QTc pada seluruh subyek di bawah 0,44 detik. Nilai QTc terpendek adalah 0,333 detik dan nilai QTc terpanjang adalah 0,437. Nilai tersebut masih dalam rentang normal QTc pada anak. Simpulan. Pada penelitian ini tidak didapatkan pemanjangan QTc baik pada penderita kejang umum maupun fokal.
Kata kunci. Long QT syndrome, kejang, epilepsi



Background. Long QT syndrome (LQTS) is a heart rhythm disorder with symptom of seizures that should be identified early because it can cause sudden death. Aim. Knowing the prevalence of LQTS in patients with symptom of seizures and characteristics. Method. A cross-sectional study of children who have experienced an unprovoked seizure in child neurology clinic Cipto Mangunkusumo. Subjects aged 6 months to 17 years. QT interval was measured by ECG and assessed with Bazzet’s formula. Results. One hundred and forty six patients with seizures were followed in this study. The age, sex and seizure’s type of subject distributed evenly. In this study, we found some disorder along with seizure such as sensorineural deafness, autism, global developmental delay, intellectual disability and Rett syndrome. A total of 20.6 % had intractable epilepsy. We didn’t find subject with physical activity and emotional stress as the trigger of seizure, and only 2.7 % had a family history of sudden death. QTc assessment results in all subjects were under 0.44 seconds. The shortest QTc values was 0.333 seconds and the longest QTc value was 0.437 seconds. This value is still within the normal range QTc in children. Conclusion. In this study we concluded that we found no QTc prolongation in patients with seizures
Keyword. Long QT syndrome, seizure, epilepsy

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Herbowo A. F. Soetomenggolo - Nama Orang

No. Panggil
T 15 366 FK
Penerbit
Jakarta : PPDS Sp-2 Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiv, 49 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T15366FKT15366FKPerpustakaan FKUITersedia
No Attachment Data
No image available for this title

Related Collection