Tesis

Perbandingan Efek Lisinopril dan Amlodipin terhadap Kekakuan Pembuluh Arteri pada Pasien Hipertensi yang Belum Pernah Diobati = Aortic Stiffness in Native Hypertension – Amlodipin versus Lisinopril Administration (ASHALINA study)

Latar belakang. Hipertensi adalah faktor risiko kardiovaskular yang penting. Kekakuan arteri meningkat seiring dengan peningkatan usia, hipertensi, diabetes mellitus, aterosklerosis, dan gagal ginjal stadium akhir. Kekakuan arteri dapat diukur secara non-invasif dengan menggunakan alat carotid-femoral pulse wave velocity (CF-PWV), dimana alat ini mengukur kecepatan gelombang nadi yang berjalan dari arteri karotis komunis ke arteri femoralis. Obat antihipertensi telah diketahui memiliki kemampuan terhadap kekakuan arteri, namun berbeda efektifitasnya. Penyekat kanal kalsium dengan kemampuannya sebagai anti-kaku (destiffening) telah banyak diteliti dalam menurunkan kekakuan arteri. Namun belakang ini, penyekat enzim pengubah angiotensin terbukti sangat baik dalam menurunkan kekakukan arteri. Objektif. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbandingan efek pemberian penghambat enzim pengubah angiotensin dan penyekat kanal kalsium terhadap kekakuan arteri pada pasien hipertensi yang belum pernah diobati sebelumnya. Metode. Uji klinis acak dengan tersamar ganda dilakukan di RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita terhadap 54 subyek usia 30-50 tahun, dengan hipertensi yang belum pernah diobati sebelumnya. Subyek dibagi menjadi dua grup, grup lisinopril 5 mg (n=27) dan amlodipine 5 mg (n=27). Tekanan darah dan CF-PWV diukur sebelum dan setelah intervensi. Analisa statistik menggunakan analisa bivariat dan multivariat digunakan untuk menentukan kemaknaan. Hasil. Terdapat penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi untuk kedua grup. Walaupun secara klinis bermakna, namun secara statistik penurunan ini tidak bermakna. Namun, delta penurunan CF-PWV untuk kedua intervensi ini menujukkan hasil yang signifikan dengan P value