Tesis

Angka tahan hidup pasien kangker paru kelompok bukan sel kecil non skuamosa yang mendapat terapi target Epidermal Growth Factor Receptor-Tyrosin Kinase Inhibitor dan yang mendapat Kemoterapi lini pertama di Rumah sakit Persahabatan = The survival rate of nonsquamous by non small cell lung carcinoma patiens who are given by target therapy epidermal growth facttor receptor-tyrosin kinase inhibitors and those given by first-line kemotheraphy treatment at Persahabatan hospital.

Pendahuluan. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) terdiri dari nonskuamosa dan skuamosa. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil nonskuamosa adalah adenokarsinoma dan karsinoma sel besar. Saat ini terapi kanker paru sangat berkembang dari agen kemoterapi sampai terapi target terutama EGFR-TKI. Penelitian ini bertujuan untuk menilai angka tahan hidup pasien KPKSBK nonskuamosa yang mendapat kemoterapi lini pertama dibandingkan terapi EGFR-TKI di RSUP Persahabatan. Metode. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif antara tahun 2010 sampai 2013 dari rekam medis pasien KPKBSK non skumosa yang mendapatkan kemoterapi lini pertama dan EGFR-TKI. Pasien dikemoterapi dengan platinum baseddan EGFR-TKI diterapi gefitinib 1x250 mg/hari atau erlotinib 1x150 mg/hari. Angka tahan hidup dinilai dari mulai tegak diagnosis sampai pasien meninggal atau saat penelitian dihentikan. Hasil. Dari 96 sampel KPKBSK non skuamosa terdiri dari 48 pasien yang mendapat kemoterapi lini pertama dan 48 pasien yang diterapi EGFR-TKI. Berdasarkan karakteristik pasien, usia terbanyak adalah 40-60 tahun (kemoterapi 32 (66,7%) dan EGFR-TKI 31 (64,6%) dengan jenis kelamin laki-laki yang mendominasi (kemoterapi 25(52,1%), EGFR-TKI 27 (56,2%). Pasien merokok yang mendapat kemoterapi lini pertama 41,7% dan EGFR-TKI 56,3% dengan IB terbanyak untuk kemoterapi (IB ringan 27,1%) dan untuk EGFR-TKI (IB sedang 22,9%). Jenis histologi adenokarsinoma 95,8% dengan dominasi stage IV 89,6% (kemoterapi 91,7% dan EGFR-TKI 87,5%) disertai tampilan status 2 59,4%. Angka tahan hidup pasien (ATH) 6 bulan 74%, ATH 1 tahun 22,90% dan ATH 2 tahun 6,20%. Masa tengah tahan hidup (MTTH) pasien yang mendapat EGFRTKI lebih lama sedikit dibandingkan yang mendapat kemoterapi lini pertama(263 hari versus 260 hari. Kesimpulan : Masa tahan hidup 1 tahun pasien KPKBSK non skuamosa yang diterapi EGFR-TKI sedikit lebih lama dibandingkan kemoterapi lini pertama (263 hari vs 260 hari). Sedangkan ATH 1 tahun pasien kemoterapi lini pertama lebih besar dibandingkan EGFR-TKI (25% vs 20,8%). Faktor yang paling mempengaruhi angka tahan hidup adalah stage dengan nilai p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Kasum Supriadi - Nama Orang
Sita Laksmi Andarini - Nama Orang
Achmad Hudoyo - Nama Orang

No. Panggil
T14579fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
xx, 47 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14579fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14579fkT14579fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Angka tahan hidup pasien kangker paru kelompok bukan sel kecil non skuamosa yang mendapat terapi target Epidermal Growth Factor Receptor-Tyrosin Kinase Inhibitor dan yang mendapat Kemoterapi lini pertama di Rumah sakit Persahabatan = The survival rate of nonsquamous by non small cell lung carcinoma patiens who are given by target therapy epidermal growth facttor receptor-tyrosin kinase inhibitors and those given by first-line kemotheraphy treatment at Persahabatan hospital.

Related Collection