Tesis

Meta-analisis Terapi Optimal Ureteropelvic Junction Obstruction: Endopielotomi versus Pieloplasti Per Laparoskopi = Meta-analysis of Optimal Management of Ureteropelvic Junction Obstruction: Endopielotomy versus Laparoscopic Pieloplasty.

Pendahuluan: Ureteropelvic junction obstruction (UPJO) merupakan salah satu kelainan kongenital traktus urinarius dengan insidensi 5/100.000 per tahun. Tindakan bedah yang minimal invasif dapat memberikan waktu operasi yang lebih singkat, morbiditas minimal, penurunan kebutuhan analgesia pascaoperasi, waktu rawat yang lebih singkat, dan penyembuhan yang lebih cepat daripada operasi terbuka. Meskipun demikian, tatalaksana optimal ureteropelvic junction obstruction masih dalam perdebatan. Banyak studi yang membandingkan endopielotomi dan pieloplasti per laparoskopi. Angka kesuksesan endopielotomi dan pieloplasti dilaporkan bervariasi dalam berbagai studi. Tujuan Untuk mengidentifikasi tatalaksana optimal dari ureteropelvic junction obstruction. Metode: Meta-analisis dari studi kohor yang dipublikasi sebelum Februari 2014 dilakukan dengan menggunakan data Medline. Kriteria inklusi adalah tatalaksana ureteropelvic junction obstruction dengan endopielolitotomi (antegrad dan atau retrograd) dan pieloplasti per laparoskopi (transperitoneal atau retroperitoneal). Kriteria eksklusi adalah perbaikan UPJO sekunder dan fungsi ginjal yang buruk. Kriteria sukses didefinisikan sebagai tidak adanya gejala klinis dan dikombinasikan dengan penurunan hidronefrosis secara signifikan yang ditunjukkan dengan diuretic IVU atau ultrasonografi dan tidak ada tanda obstruksi pada diuretic IVU atau renografi diuretik atau tes Whitaker. Random-effect model dengan metode DerSirmonian-Laird digunakan untuk menghitung risk ratio (RR) dan 95% interval kepercayaan (IK) gabungan. Heterogenitas dinilai dengan menggunakan statistik I2. Semua analisis dilakukan dengan menggunakan Stata statistical software, versi 12.0 (StataCorp). Hasil: Kami menganalisa 4 studi kohor. Angka kesuksesan dari 479 pasien (233 pieloplasti per laparoskopi, 246 endopielotomi), 21 bulan pascaoperasi, adalah 92.3% (215/233) setelah pieloplasti per laparoskopi, 63.8% (157/246) setelah endopielotomi. Berdasarkan angka keberhasilan tatalaksana UPJO, pieloplasti lebih baik daripada endopielotomi (risk ratio keseluruhan adalah 1.35 (95% CI 0.97 hingga 1.88); p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Alwyn Geraldine Samuel - Nama Orang
Irfan Wahyudi - Nama Orang
Nur Rasyid - Nama Orang
Arry Rodjani - Nama Orang

No. Panggil
T 15 107 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
xii, 11 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15107FKT15107FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Meta-analisis Terapi Optimal Ureteropelvic Junction Obstruction: Endopielotomi versus Pieloplasti Per Laparoskopi = Meta-analysis of Optimal Management of Ureteropelvic Junction Obstruction: Endopielotomy versus Laparoscopic Pieloplasty.

Related Collection