Tesis

Kultur Sensitivitas Bakteri Pada Pasien DJ Stent In Situ = Bacterial Sensitivity and Culture in Patients with DJ stent In Situ.

Tujuan: untuk menggambarkan jenis kuman dan sensitifitas kuman terhadap anti mikroba pada pasien yang terpasang DJ stent di RSUP DR. Sardjito.
Metode dan cara: penelitian dilakukan secara prospektif dimana seluruh pasien yang dilakukan pelepasan DJ stent dan dilakukan pemeriksaan kultur sensitifitas terhadap potongan DJ stent tersebut di RSUP DR. Sardjito setelah lebih kurang 1 bulan pemasangan DJ stent diambil preparat DJ stent dengan melakukan pemotongan pada DJ stent lebih kurang 2 cm. Potongan tersebut selanjutnya dikirim ke instalasi patologi klinik untuk dilakukan pemeriksaan kultur sensitivitas untuk mengetahui jenis kuman dan sensitifitas kuman terhadap anti mikroba. Data yang didapatkan diinterpretasikan dalam bentuk tabel dan grafik
Hasil: Rata rata usia pasien adalah 53,13 ± 14,2 tahun. Dimana jenis kelamin lakilaki
20 pasien dan perempuan 10 pasien. Kultur kuman terbanyak adalah Acinetobacter Baumanii (32%) dengan hasil uji sensitifitas, paling sensitive meropenem 21 pasien (84%), ertapenem 20 pasien (80%) dan amikasin 16 pasien (64%) pada penelitian ini memperlihatkan anti mikroba lain memiliki sensitifitasnya paling rendah.
Kesimpulan: Pemakaian DJ stent akan menyebabkan tumbuhnya kuman pada permukaan DJ stent dan masih banyak antibiotic yang dapat dipergunakan berdasarkan kultur sensitifitasnya.
Keyword: DJ stent, UTI, antibiotic


Objective: To describe any kind of bacteria and their sensitivity to anti micro organism in patients with DJ stent in Sardjito Hospital Methods: This prospective research is done in which all DJ stent from patients were cut 2cm and sent to clinical pathology department to check microorganism culture and sensitivity. All the patients used DJ stent at least 1 month before removal. The data were presented in tables and graphs. Results: The age of patients were 53,13 ± 14,2 year old, consist of 20 men and 10 women. The most common microorganism culture was Acinobacter Baumanii (32%). Anti microorganism which most sensitive was meropenem in 21 patients (84%), ertapenem in 20 patients (80%) and amikacin in 16 patients (64%). The other anti microorganism had lower sensitivity. Conclusion: DJ stent will cause microorganism growth on its surface and there are many antibiotics that can be used based on their antimicroorganism sensitivity.
Keyword: DJ stent, UTI, antibiotic

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Indra Fahri - Nama Orang
DANARTO - Nama Orang

No. Panggil
T 15 118 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
x, 18 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15118FKT15118FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kultur Sensitivitas Bakteri Pada Pasien DJ Stent In Situ = Bacterial Sensitivity and Culture in Patients with DJ stent In Situ.

Related Collection