Tesis
Sero-Prevalensi Infeksi Helicobacter pylori pada pasien Dispepsia di Puskesmas Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara dan Faktor Faktor Sosio-Demografis yang mempengaruhi = Seroprevalence of Helicobacter pylori infection in Patient with Dyspepsia in Kalibaru Primary Health Care North Jakarta and Socio-Demographic Factors
Latar Belakang: Prevalensi infeksi Helicobacter pylori yang masih tinggi di beberapa negara. Penelitian di Guang Zhou terjadi penurunan seroprevalensi infeksi Helicobacter pylori antara tahun 1993-2003 dari 62,5% menjadi 47%. Studi prevalensi di salah satu RS swasta Jakarta menunjukkan penurunan prevalensi infeksi Helicobacter pylori dari 12,5% di tahun 1998 menjadi 2,9% di tahun 2005. Perlunya diketahui seroprevalensi dikomunitas saat ini apakah sesuai dengan penurunan yang terjadi pada penelitian berbasis rumah sakit dan faktor faktor yang mempengaruhi infeksi Helicobacter pylori di masyarakat. Tujuan: Mengetahui seroprevalensi dan faktor faktor sosiodemografis yang berhubungan dengan infeksi Helicobacter pylori Metode: Studi potong lintang terhadap 111 pasien dispepsia yang berobat di Puskesmas Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara Januari – Februari 2015. Dilakukan analisa bivariat untuk mengetahui hubungan faktor faktor dengan infeksi Helicobacter pylori menggunakan uji chi square dan uji T tidak berpasangan serta alternatifnya. Analisa multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil dan Pembahasan: Pada 111 pasien dewasa dengan keluhan dispepsia yang berobat ke Puskesmas Kelurahan Kalibaru didapatkan seroprevalensi Helicobacter pylori sebesar 22,5% (95% IK 14,8% - 30,2%). Usia tidak berhubungan dengan infeksi Helicobacter pylori (p= 0,270). Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi, semakin rendah rasio odds infeksi Helicobacter pylori (OR 0,2; 95% IK 0,02 – 1,71). Semakin tinggi indeks kepadatan penduduk, semakin tinggi rasio odds infeksi Helicobacter pylori (OR 1,2; 95% IK 0,37 – 4,49). Semakin rendah clean water index, semakin tinggi rasio odds infeksi Helicobacter pylori (OR 1,5; 95% IK 0,57 – 4,04). Semakin rendah status sanitasi, semakin tinggi rasio odds infeksi Helicobacter pylori (OR 2,5; 95% IK 1,01 – 6,19). Kesimpulan: Seroprevalensi Helicobacter pylori pada pasien dispepsia kelurahan Kalibaru sebesr 22,5% (95% IK 14,8% - 30,2%). Didapatkan hubungan antara sanitasi lingkungan dengan Helicobacter pylori.
Kata Kunci: Seroprevalensi, Helicobacter pylori, Sanitasi
Background. The prevalence of Helicobacter pylori infection in some countries remains high. Study in Guang-Zhou showed a decrease in seroprevalence of Helicobacter pylori from 62,5% in 1993 to 47% in 2003. Prevalence studies in one of the private hospitals in Jakarta showed a decrease in the prevalence of Helicobacter pylori infection from 12.5% in 1998 to 2.9% in 2005. It is important to know the seroprevalence in community nowadays and its related factors in society. Objective. To identify seroprevalence of Helicobacter pylori infection and its socio-demogrphic related factors. Method. A cross-sectional study in 111 patients with dyspepsia who got treatment in Kalibaru Primary Health Care in North Jakarta from January to February 2015. A bivariate analysis was done to know relationship between Helicobacter pylori infection and its related factors using chi square, unpaired t-test and their alternatives. Multivariate analysis was done using logistic regression test. Result. Seroprevalence of Helicobacter pylori of 111 dyspepsia patients who get treatment in Kalibaru Primary Helath Care in this study was 22.5% (95% CI 14,8% - 30,2%). There is no relationship between age and Helicobacter pylori infection (p=0.270). Higher socio-economic class was related to lower risk Helicobacter pylori infection (OR 0.2; 95% IK 0.02 – 1.71). Higher crowding index was related to higher risk Helicobacter pylori infection (OR 1.2; 95% IK 0.37 – 4.49). Lower clean water index was related to higher risk Helicobacter pylori infection (OR 1.5; 95% IK 0.57 – 4.04). Lower sanitation status was related to higher risk Helicobacter pylori infection (OR 2.5; 95% IK 1.01 – 6.19). Conclusion. Seroprevalence of Helicobacter pylori infection in patient with dyspepsia in Kalibaru village was 22.5% (95% CI 14,8% - 30,2%). There is a relation between sanitation and Helicobacter pylori infection.
Keywords. Seroprevalence, Helicobacter pylori, Sanitation
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Nikko Darnindro - Nama Orang
Ari Fahrial Syam - Nama Orang
Cleopas Martin Rumende - Nama Orang
Achmad Fauzi - Nama Orang - No. Panggil
-
T15122FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xix, 70 hlm.; 20 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T15122FK | T15122FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi