Skripsi
Terapi Kombinasi Ekstrak Kulit Batang Flamboyan (Delonix regia) dengan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) sebagai anti-Plasmodium pada Mencit = The combination therapy of Flamboyan’s (Delonix regia) Stem Bark Extract with Sambiloto’s (Andrographis paniculata Nees) Leaf Extract as an Anti-Plasmodium on Mice.
Cepat berkembangnya resistensi terhadap pengobatan malaria menuntut gencarnya usaha untuk menemukan pengobatan baru dan cara untuk menghambat timbulnya resistensi, seperti menggunakan terapi kombinas. Dua ekstrak tanaman yang terbukti pada beberapa penelitian in vivo memiliki efek antimalarial adalah kulit batang Flamboyan (Delonix regia) dan daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees). Pada penelitian ini diujikan kombinasi dari kedua ekstrak tersebut pada rasio 1:1, 3:1, dan 1:3 dengan desain penelitian eksperimen in vivo, menggunakan mencit Swiss-webster dan Plasmodium berghei. Setelah dievaluasi pada hari ke-4, peningkatan parasitemia ketiga kelompok uji tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok placebo. Selain itu, hasil persentase inhibisi masing-masing kelompok uji < 50%. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga jenis kombinasi tidak terbukti memiliki efek antimalaria. Dari ketiga jenis kombinasi, kelompok rasio 1:1 memiliki efek inhibisi parasitemia paling baik, ditinjau dari median peningkatan parasitemia pada hari ke-4 dan persentase inhibisi di hari ke-4.
Kata kunci: Kulit Batang Flamboyan; Daun Sambiloto; Mencit Swiss-webster; Plasmodium berghei
The fast growing resistance toward malaria treatment, demand us to develop a new medicine that can also prevents resistance. One way of doing this is by using a combination therapy. Two herbal extract that had been proven to have antimalarial property is Flamboyan’s (Delonix regia) stem bark and Sambiloto’s (Andrographis paniculata Nees)’s leaves. In this in vivo experimental study, we evaluate the antimalarial effect of the combination of both extracts in a Swisswebster mice that is infected by Plasmodium berghei in the ratio of 1:1, 3:1, and 1:3. In the 4th day of therapy, all 3 combination ratios show no significant difference compared to the mice treated with placebo. Moreover, the percentage of inhibition of the three combination ratio are less than 50% which indicates that all three therapy has no antimalarial effect. Among the three combination, 1:1 ratio has the best inhibition of parasitemia of 15 percent.
Keywords: Flamboyan’s Stem Bark; Sambiloto’s Leaf; Swiss-webster mice; Plasmodium berghei.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Dinda Larastika Riyanto - Nama Orang
Fatn Awaty - Nama Orang - No. Panggil
-
S 15 016 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xii, 53 hlm.; 20 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S 15 016 FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S15016FK | S 15 016 FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi