Skripsi

Pengaruh Ekstrak Biji Jengkol (Archidendron pauciflorum) terhadap Intoksikasi CCl pada Jaringan Hati Sprague Dawley: Gambaran Kadar Senyawa Karbonil = The Effect of Jengkol Seed Extract (Archidendron pauciflorum) in CCl -induced Toxicity of Sprague Dawley Liver Tissue: Carbonyl Level.

Dewasa ini terjadi peningkatan kebutuhan antioksidan untuk melawan paparan radikal bebas dari lingkungan dan mencegah kondisi stres oksidatif pada tubuh. Salah satu tanaman yang dikonsumsi masyarakat adalah jengkol. Jengkol (Archidendron pauciflorum) diketahui berpotensi sebagai antikosidan yang kuat karena kandungan asam jengkolat yang tersusun dari dua molekul sistein, kandungan vitamin C, dan flavonoid pada bijinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji jengkol pada kadar senyawa karbonil jaringan hati tikus yang diintoksikasi CCl . Sebanyak 27 ekor tikuslSprague Dawley jantan berusia 8 minggu dengan berat tikus 90-160 gram dibagi dalam empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang diberi ekstrak biji jengkol dengan dosis 0,01 ml/gbb peroral selama 8 hari, kelompok yang diberi CCl 4 4 dengan dosis 0,55 mg/gbb peroral selama 2 hari, dan kelompok yang diberi ekstrak biji jengkol selama delapan hari disertailCCl pada dua hari berikutnya. Parameter stres oksidatif yang diukur ialah kadar senyawa karbonil jaringan hati. Analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok percobaan (p = 0,015). Terdapat penurunan kadar senyawa karbonil dalam jumlah kecil secara kuantitatif tetapi bermakna secara statistik pada kelompok yang diberi ekstrak biji jengkol dengan CCl 4 4 dibandingkan kelompok CCl saja (p = 0,974). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji jengkol pada dosis tersebut belum menunjukkan efek antioksidan.
Kata kunci: Archidendron pauciflorum; antioksidan; CCl 4 ; kadar senyawa karbonil hati


Today antioxidants are used widely to protect body from environmental free radicals and prevent oxidative stress. One of traditional food that has been consumed widely is jengkol. Jengkol (Archidendron pauciflorum) is believed to have strong potential as antioxidant because of its seed content of jengkolic acid, a chemical compound consisting of two cysteine molecules, vitamin C, and flavonoid. This research is conducted to find the effect of jengkol seeds extract towards carbonyl level of rat’s liver induced by CCl . Twenty seven SpragueDawley strain rats, male, weight from 90-160 gram are divided into four groups: a control group, a group given jengkol seeds extract for 8 days (dosage: 10 ml/gbb orally), a negative control group given CCl4 for 2 days (dosage: 0,55 mg/gbb orally), and a group given jengkol seeds extract for 8 days and CCl for the next 2 days. The parameter of oxidative stress measured in this research is carbonyl level of rats liver tissue. The statistical test showed that there was significantly difference in carbonyl level between groups (p = 0,015). There is a small decrease of carbonyl level but not statistically significant in group given both CCl and jengkol seeds extract compared to CCl group (p = 0,974). Therefore, the antioxidant effect of jengkol seed extract at this dose could not be concluded.
Keywords: Archidendron pauciflorum; antioxidant; CCl4 ; liver carbonyl level

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Kun Chyntia Mega Ningrum - Nama Orang
Ani Retno Prijanti - Nama Orang

No. Panggil
S 15 019 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 44 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S 15 019 FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15019FKS 15 019 FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh Ekstrak Biji Jengkol (Archidendron pauciflorum) terhadap Intoksikasi CCl pada Jaringan Hati Sprague Dawley: Gambaran Kadar Senyawa Karbonil = The Effect of Jengkol Seed Extract (Archidendron pauciflorum) in CCl -induced Toxicity of Sprague Dawley Liver Tissue: Carbonyl Level.

Related Collection