Skripsi

Hubungan jumlah anggota keluarga terhadap prevalensi dan intensitas Dermatophagoides pteronyssinus di Jakarta dan Tangerang = Relationship of household member with prevalence and intensity of Dermatophagoides pteronyssinus in Jakarta and Tangerang.

Latar belakang. Tungau debu rumah (TDR) adalah salah satu penghasil alergen pada debu yang dapat memicu asma. Makanan utama TDR adalah serpihan kulit manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara jumlah anggota keluarga terhadap prevalensi dan intensitas dari TDR spesies Dermatophagoides pteronyssinus. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional dari bulan Novermber 2013- Februari 2014. Lokasi penelitian berada di Pasar Rebo (Jakarta Timur ) dan Pamulang (Tangerang Selatan). Sampel penelitian ini adalah debu rumah penduduk. Diagnosis Dp pada debu rumah ditegakkan dengan pemeriksaan debu secara langsung dibawah mikroskop cahaya. Hasil. Total 96 rumah responden terdiri 44 di Jakarta Utara dan 52 Tangerang Selatan. Prevalensi Dp sebesar 77,1% (74/96) dengan intensitas rata-rata 65.4± 105.9 Dp/g debu. Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna (p>0,05) antara jumlah anggota keluarga ≤ 4 dan > 4 orang terhadap prevalensi dan intensitas Dp di Jakarta Timur dan Tangerang Selatan. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukan bahwa prevalensi dan kepadatan Dp tidak dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga.
Kata kunci: Dermatophagoides pteronyssinus, Jumlah anggota keluarga, Intensitas, Prevalensi, Tungau debu rumah


Intoduction. House dust mites (HDM) was a major source of allergen in dust that could trigger asthma. HDM eat keratin from human skin shed. The purpose of this research was to know whether household member has correlation with prevalence and intensity of HDM species Dermatophagoides pteronyssinus(Dp). Method. This research was held between November 2013 – February 2014. Design used in this research was cross-sectional. Sample was dust collected from house in Pasar Rebo(East Jakarta) and Pamulang(South Tangerang). HDM was diagnosed by direct examination of dust using light microscope. Result. Total 96 house of responden was used in this reserach, 44 from East Jakarta and 52 from South Tangerang. Prevalence of Dp was 77.1%(74/96) and Dp intensity mean was 65.4± 105.9 Dp/g dust. Conclusion. There wasn’t any correlation(p>0.05) between household member with prevalence and intensity of HDM.
Keywords: House dust mites; Dermatophagoides pteronyssinus; Household member, Intensity, Prevalence

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Stefanus Ricky Riady - Nama Orang
Rizal Subahar dkk - Nama Orang

No. Panggil
S 15 020 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 32 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S 15 020 FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15020FKS 15 020 FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan jumlah anggota keluarga terhadap prevalensi dan intensitas Dermatophagoides pteronyssinus di Jakarta dan Tangerang = Relationship of household member with prevalence and intensity of Dermatophagoides pteronyssinus in Jakarta and Tangerang.

Related Collection