Skripsi
Efektivitas Antioksidan Ekstrak Air Syzygium aromaticum terhadap Kerusakan Hati Tikus Wistar Akibat CCl yang Dinilai Melalui Aktivitas Spesifik Glutatione Peroksidase = Efficacy of Syzgium aromaticum Extract on Water as An Antioxidant on CCl -Induced Liver Damage in Wistar Rats Determined by the Specific Activity of Glutathione Peroxidase.
Syzygium aromaticum (cengkih) mengandung banyak zat yang bersifat antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas antioksidan ekstrak cengkih dan pengaruh lama pemberian ekstrak cengkih dalam mengobati kerusakan hati akibat CCl yang dinilai melalui aktivitas spesifik glutation peroksidase (GPx). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bulan Juni hingga Agustus 2014. Sampel sebanyak 36 tikus dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kontrol positif (mendapat α-tokoferol), kontrol negatif (hanya mendapat CCl 4 ), cengkih 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari. Data diolah dengan SPSS versi 20. Hasilnya menunjukkan rerata aktivitas spesifik GPx (U/gr protein) kontrol positif (6,11), kontrol negatif (8,06), cengkih 1 hari (8,42), 3 hari (6,95), 5 hari (7,64), dan 7 hari (7,98). Hasil uji one-way Annova menunjukkan nilai p 0,769. Uji post hoc antara kontrol negatif dan perlakuan lainnya menunjukkan nilai p>0,05, dengan perbedaan rerata terbesar pada kontrol positif dan cengkih 3 hari. Disimpulkan, cengkih tidak mempunyai efek antioksidan yang bermakna untuk mengobati kerusakan hati dan lama pemberian cengkih tidak mempengaruhi efek antioksidannya secara bermakna. 4
Kata kunci: Syzygium aromaticum, tikus Wistar, CCl , glutation peroksidase, lama pemberian cengkih.
Syzygium aromaticum (clover) contains many antioxidant agents. This research was designed to determine the efficacy of clover extract as an antioxidant and the effect of duration of treatment to cure CCl -induced liver damage that determined by the specific activity of glutathione peroxidase (GPx). This experiment was held in Biochemistry and Molecular Biology Laboratory Faculty of Medicine University of Indonesia, on 2014 June till August. Thirty six rats divided into 6 groups, that was positive control (received α-tocopherol), negative control (receieved CCl ), received clove for 1 day, 3 days, 5 days, and 7 days. The data was analyzed using SPSS 20. Result shows the specific activity of GPx (U/gr protein) in positive control (6,11), negative control (8,06), clove for 1 day (8,42), 3 days (6,95), 5 days (7,64), and 7 days (7,98). One-way Annova test shows p 0,769. Post hoc test between negative control and other groups shows p>0,05, with the highest mean difference is positive control and clove for 3 days. In conclusion, clove doesn’t have antioxidant effect to cure liver damaged and duration of treatment doesn’t influence the antioxidant effect significantly.
Keywords: Syzygium aromaticum, Wistar rats, CCl4, glutathione peroxidase, duration of treatment.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Stephen - Nama Orang
Ani Retno Prijanti - Nama Orang - No. Panggil
-
S 15 068 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xii, 37 hlm.; 20 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S 15 068 FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S15068FK | S 15 068 FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi