Skripsi

Hubungan Pelaksanaan Antenatal Care dengan Berat Lahir Bayi di Pegunungan Jayawijaya, Propinsi Papua = The correlation between antenatal care implementation and birth weight in Jayawijaya, Papua.

Berat badan lahir bayi merupakan salah satu indikator bayi bertahan hidup. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kematian di usia neonatal. Ibu hamil yang melakukan antenatal care dengan baik akan memiliki risiko yang semakin rendah untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Papua merupakan salah satu propinsi yang memiliki angka ibu tidak melakukan antenatal care cukup tinggi bila dibandingkan dengan propinsi lain di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan ANC dengan berat lahir bayi dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memeriksakan kehamilan. Metode penelitian adalah studi potong lintang dengan consecutive sampling kepada subjek yaitu anak berusia 0-60 bulan dan ibu sebagai responden di daerah Pegunungan Jayawijaya, Papua. Data didapatkan melalui wawancara yang kemudian dianalisis dengan uji Chi square. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan frekuensi antenatal care dengan berat lahir bayi (p = 1,000), tidak ada hubungan kelengkapan antenatal care dengan berat lahir bayi (p = 0,561). Perlu dilakukan penelitian yang lebih baik untuk mengetahui keterbatasan pelaksanaan antenatal care di Papua.
Kata Kunci : frekuensi, kelengkapan, antenatal care, berat lahir bayi rendah


Birth weight indicates survival rate of babies. Babies with low birth weight are at risk of mortality at neonatal age. Pregnant women who do the antenatal care well will have least risks of giving birth to a baby with low birth weight. The number of mothers without antenatal care in Papua is likely higher than most of the provinces in Indonesia. The aim of this research is to know the correlation between the antenatal care implimentation and the birth weight, and also to raise people’s awareness of the importance of antenatal care. This research is using cross sectional study with consecutive sampling to the subjects, which are children aged 0-60 months and mothers, as the respondent in Jayawijaya, Papua. Data were obtained through interviews, which were later analyzed with Chi square test. As a result of this research, there are no correlation between the frequency of antenatal care and birth weight (p = 1,000), no relevancy between the completeness of antenatal care and birth weight (p = 0,561). Further and better research is needed to find out the limited implementation of antenatal care in Papua.
Keywords : frequency, completeness, antenatal care, low birth weight

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Agnes Sarita - Nama Orang
Dian Kusumadewi - Nama Orang

No. Panggil
S15104FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 67 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S15104FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15104FKS15104FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Pelaksanaan Antenatal Care dengan Berat Lahir Bayi di Pegunungan Jayawijaya, Propinsi Papua = The correlation between antenatal care implementation and birth weight in Jayawijaya, Papua.

Related Collection