Skripsi

Prevalensi Otitis Media Akut dan Hubungannya dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas pada Balita Usia 0 hingga 5 tahun di Jakarta Timur Tahun 2012 = Prevalence of acute otitis media and its association with upper respiratory tract infection in infant age 0 to 5 in East Jakarta year 2012.

Otitis media akut (OMA) merupakan penyakit yang sering diderita oleh anak berusia di bawah 5 tahun. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan faktor risiko yang sering menimbulkan OMA. Baik OMA maupun ISPA merupakan penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia, namun hingga saat ini masih sedikit data yang tersedia untuk kedua penyakit ini, terutama OMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi OMA dan hubungannya dengan ISPA dan faktor sosioekonomi di Jakarta Timur. Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Data berasal dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik 125 balita dari Kelurahan Cawang dan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, yang diambil pada Mei 2012 dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Prevalensi OMA lebih tinggi pada anak yang berjenis kelamin laki-laki, memiliki ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, pendapatan keluarga yang lebih rendah, dan tinggal di kawasan permukiman padat. Uji chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara ISPA dengan OMA (p kurang dari 0,05). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian lain yang dilakukan di negara lain dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini juga berguna untuk mengetahui gambaran OMA pada masyarakat dengan faktor sosioekonomi yang berbeda.

Kata kunci: prevalensi; OMA; ISPA; Jakarta Timur; sosioekonomi; balita



Acute otitis media (AOM) is a common disease in infants under the age of five. Upper respiratory tract infection (URTI) is one of the most common risk factors known to cause AOM. Both AOM and URTI have high prevalence in Indonesia, yet the data available for these diseases is minimal. This study was aimed to assess the prevalence of AOM and its association with URTI and other socioeconomic factors in East Jakarta. This study used a cross-sectional design. Data was obtained from anamnesis and physical examination of 125 infants from Kelurahan Cawang and Cipinang Melayu, East Jakarta, which was collected in May 2012 and analyzed using the chi-square test. AOM had higher prevalence in male infants, infants with mothers who had lower education levels, lower-income families, and those living in densely populated neighborhoods. The chi-square test showed a significant association between URTI and AOM (p less than 0.05). These results are consistent with other studies conducted in different countries and may serve as a reference for future research. These results are also useful for understanding the general picture of AOM in populations with diverse socioeconomic backgrounds.

Keywords: prevalence; AOM; URTI; East Jakarta; socioeconomic; infant