Skripsi

Association between Caregiver’s Education Level and the Coverage of Oral Rehydration Solution and Zinc Treatment among Diarrhea Children in West Nusa Tenggara = Hubungan antara Tingkat Pendidikan Pengasuh dengan Cakupan Oralit dan Zinc Sebagai Pengobatan pada Balita Diare Di Nusa Tenggara Barat.(Closed)

Diarrhea is the second leading cause of death in children under 5 years old worldwide. Thus it is important to manage diarrhea with proper and recommended treatment as well as to prevent further complication such as dehydration and deaths due to diarrhea. Education level of the caregiver plays a major role in understanding health information, promoting health-seeking behavior and improving the adherence to treatment that are important in managing childhood diarrhea. This research aimed to analyze the association of education level of the caregiver with the coverage of ORS and zinc among children in West Nusa Tenggara. This study analyzed secondary data using cross-sectional study design that was obtained from zinc and ORS pilot project survey done by Department of Nutrition, Faculty of Medicine University of Indonesia in collaboration with Micronutrient Initiative. Data collection was gathered by interviewing all the caregivers using structured questionnaire (n=640) in East and West Lombok, West Nusa Tenggara in June 2014. The result showed that most of the participants was housewife with the average age of 30 years old. Around 16% of them have never had education or some primary school, while 50% of the participants had completed primary or some secondary school, and only 34.5% had completed and more than secondary school. The coverage of ORS and zinc in West Nusa Tenggara was as low as 23%. Bivariate analysis suggested that there was no significant association observed between education level of the caregiver with the coverage of ORS and zinc (P = 0.62). The association was not significant either when the statistical analysis was performed comparing one educational group and another. Hence, it was concluded that education level and the coverage of ORS and zinc was considered low, and the education level of caregivers was not associated with coverage of ORS and zinc. Government needs to enforce the routine policy for ORS and zinc treatment to improve the coverage of ORS and zinc by increasing the accessibility of caregivers to diarrheal treatment throughout Indonesia. Moreover, it is recommended to introduce and educate the caregivers about ORS and zinc by health promotion and counseling.
Keywords: Caregiver, Childhood Diarrhea, Education Level, ORS, West Nusa Tenggara, Zinc


Diare merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia pada anak- anak di bawah usia 5 tahun. Dengan demikian, penting untuk mengatasi diare dengan tepat sesuai dengan pengobatan yang direkomendasikan serta mencegah komplikasi lebih lanjut seperti dehidrasi dan kematian karena diare. Tingkat pendidikan pengasuh memiliki peran penting dalam memahami informasi kesehatan, meningkatkan kesadaran dalam mencari pelayanan kesehatan dan kepatuhan terhadap pengobatan, yang sangat penting dalam mengelola diare pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan pengasuh dengan cakupan terapi Oral Rehydration Solution (ORS) dan zink pada anak diare. Penelitian ini menganalisa data sekunder dari survey dengan desain cross sectional yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Gizi FKUI bekerjasama dengan Micronutrient Initiative atas Pilot Project program ORS dan zink di daerah Lombok Timur dan Barat di provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Juni 2014. Pengumpulan data dari penelitian utama dilakukan dengan mewawancarai 640 pengasuh dengan kuesioner terstruktur. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa kebanyakan pengasuh adalah ibu rumah tangga berumur rata-rata 30 tahun. Sekitar 16% pengasuh tidak mendapatkan pendidikan dan tidak lulus sekolah dasar, hampir 50% pengasuh lulussekolah dasar hingga menengah pertama, dan sekitar 34.5% lulus dari sekolah menengah pertama, atas dan perguruan tinggi. Cakupan dari ORS dan zink masih sangat rendah yaitu sekitar 23%. Analisis bivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan pengasuh dengan cakupan ORS dan zinc pada anak diare Tenggara (p=0.62). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan cakupan dari ORS dan zinc di Nusa Tenggara Barat masih terbilang rendah, serta tingkat pendidikan pengasuh tidak berkaitan dengan cakupan ORS dan zinc. Pemerintah perlu membuat kebijakan rutin untuk meningkatkan cakupan pengobatan ORS dan zink dengan mempermudahakses pengasuh pada pengobatan ini. Konseling dan promosi kesehatan juga direkomendasikan untuk digalakkan oleh pemerintah sehingga dapat memperkenalkan dan mengedukasi para pengasuh dalam penggunaan ORS dan zink yang akan meningkatkan cakupan pengobatan diare ini.
Kata kunci: Diare Balita, Nusa Tenggara Barat, ORS, Pengasuh, Tingkat Pendidikan, Zink

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Shezarina Pratita - Nama Orang
Rina Agustina - Nama Orang

No. Panggil
S 15 001 FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
50 hlm, 21 x 29 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S 15 001 FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S15001FKS 15 001 FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Association between Caregiver’s Education Level and the Coverage of Oral Rehydration Solution and Zinc Treatment among Diarrhea Children in West Nusa Tenggara = Hubungan antara Tingkat Pendidikan Pengasuh dengan Cakupan Oralit dan Zinc Sebagai Pengobatan pada Balita Diare Di Nusa Tenggara Barat.(Closed)

Related Collection