Tesis

Aplikasi teknik imunositokimia untuk deteksi malaria pada darah donor di Unit Transfusi Darah = Application immunocytochemistry technique to detect of malaria in blood donors at the Blood Transfusion Units

Latar belakang. Transfusi darah mempunyai resiko untuk menyebabkan
transmisi penyakit melalui darah, seperti malaria. Indonesia merupakan daerah
endemik malaria terutama jenis P.falsiparum dan P.vivax. Di daerah endemik
sulit menyaring kasus malaria hanya melalui wawancara dan keadaan klinis saja
sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menyaring kasus malaria.
Pemeriksaan laboratorium terhadap malaria yang ada saat ini adalah pemeriksaan
mikroskopik dengan pewarnaan Giemsa, rapid diagnostic tests (RDT) dan PCR.
Teknik yang digunakan tersebut memiliki keterbatasan. Perubahan yang terjadi
pada permukaan membran eritrosit selama perkembangan parasit malaria
intraseluler antara lain diekspresikannya berbagai protein polimorfik yang
diketahui dapat memberi respon imun yang kuat. Antibodi terhadap molekul
protein ini dapat ditemukan dalam serum penderita segera setelah penyembuhan
infeksi malaria primer. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk melihat
apakah sediaan apus sel darah merah yang terinfeksi malaria yang diwarnai
dengan teknik imunositokimia dapat mendeteksi adanya antigen pada permukaan
sel darah merah tersebut menggunakan mikroskop cahaya.
Metodologi.Penelitian ini dilakukan pada 42 bahan penelitian yang terdiri dari
bahan yang positif dan negatif berdasarkan pemeriksaan mikroskop. Bahan
penelitian ini diperiksa dengan teknik PCR sebagai baku emas, lalu dilanjutkan
dengan pemeriksaan imunositokimia ( immunocytochemistry,ICC).
Hasil. Dari 42 bahan penelitian yang diperiksa dengan PCR , dua bahan tidak
dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan ICC karena sediaan terlalu kecil.Dari 40
bahan yang diperiksa dengan PCR dan ICC, tiga bahan penelitian menunjukkan
hasil positif dengan pemeriksaan PCR maupun ICC. Satu bahan penelitian yang
negatif dengan pemeriksaan PCR menunjukkan hasil positif dengan pemeriksaan
ICC. Sensitivitas pemeriksaan menggunakan teknik ICC dibandingkan dengan
PCR adalah 100% dengan spesifisitas 97%.
Simpulan. Pemeriksaan ICC cukup sensitif untuk menyaring adanya sel darah
merah yang terinfeksi malaria sehingga dapat dipertimbangkan sebagai
pemeriksaan untuk uji saring malaria pada darah donor.
Kata kunci :Malaria, imunositokimia, PCR


Background. Blood transfusion are at risk to cause the transmission of blood
borne diseases, such as malaria. Indonesia is a malaria- endemic areas , especially
P.falciparum and P.vivax. In endemic areas, malaria is difficult to filter out
throught interviews and clinical manifestation only. Hence, the laboratory tests
to screen cases of malaria are needed. The existing laboratory techniques to detect
malaria are microscopic examination with Giemsa staining, rapid diagnostic test
and PCR. These technique had limitation . Changes that occur on the surface of
the erythrocyte membrane during intracellular malaria parasite development such
as the expression of various polymorphic protein, is known to induce a strong
immune response. Antibodies to this protein molecule can be found in the serum
of patients immediately after primary malarial infection. Therefore this research
aims to search if the red blood cells smear of blood infected with malaria using
immunocytochemistry technique can detect the presence of antigens on the
surface of red blood cells using a light microscope.
Methodology. In this study conducted at 42 study material consisting of positive
and negative material base on microscope examination. This research material
examined by PCR as gold standard, followed by immunocytochemistry
examination (ICC).
Result. Forty two research material were examined by PCR, two material can not
be able to proceed with the ICC examination because the size of preparation are
too small. Forty material were examined by PCR and ICC, three material
research shows positive result with PCR and ICC . One study material negative
with PCR shows positive result with the ICC. Sensitivity checks using ICC
compared to PCR technique was 100% with specificity was 97%.
Conclusion. ICC technique is sensitive to screen for red blood cells infected with
malaria. It can be considered as a screening examination for malaria in blood
donor.
Keywords : Malaria, immunocytochemistry, PCR

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Tity Silvia - Nama Orang
Mohamad Sadikin - Nama Orang
Sri Widia A Jusman - Nama Orang

No. Panggil
T14490fk
Penerbit
Jakarta : S2 Program Studi Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xv, 69 hlm, 21 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14490fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14490fkT14490fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Aplikasi teknik imunositokimia untuk deteksi malaria pada darah donor di Unit Transfusi Darah = Application  immunocytochemistry technique to detect of malaria in  blood donors at the Blood Transfusion Units

Related Collection