Tesis
Efektifitas Anti Tetanus Serum dan Human Tetanus Immuno Globulin pada Tetanus Anak - Studi Retrospektif = Effectiveness of Anti Tetanus Serum and Human Immuno Globulin on Pediatric Tetanus – a Retrospective Study
Latar belakang: ATS telah banyak digunakan di Indonesia dalam mengobati
tetanus. Sejak tahun 2010, penggunaan HTIG sebagai antitoksin semakin meningkat
Tujuan: mengevaluasi perbedaan luaran pada tetanus anak antara yang mendapat
ATS dan HTIG.
Method: Penelitian retrospektif pada kasus tetanus anak yang dirawat di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo dari 2006-2014
Results: Ada 69 pasien tetanus anak yang menjadi subjek penelitian, dengan
kelompok usia terbanyak adalah 1 – 5 tahun yaitu 53,6 % dan proporsi laki-laki
lebih banyak dibanding perempuan (2:1), dengan 59,4 % subyek tidak pernah
mendapat imunisasi dasar. Port d‟entree terbanyak adalah OMSK (47,8 %) dan
tetanus derajat 3 merupakan diagnosis terbanyak (39,1 %). Semua subjek datang
dirawat dengan gejala trismus, disertai kejang rangsang (75,4 %), kaku kuduk dan
opistotonus (73,9 %), spasme spontan (69,6 %) dan perut papan 65,2 % subjek.
Enam puluh tujuh persen subjek diobati dengan ATS dan 33 % dengan HTIG.
Lama rawat subjek yang mendapat ATS 9,98 (SB 4,58) dan HTIG 10,91 (SB
5,88) hari. Subjek yang meninggal di akhir perawatan, pada kelompok ATS 4,4 %
dan HTIG 21,7 %. Pada kelompok ATS, trismus terjadi selama 8 hari sejak
dirawat, kejang rangsang dan kaku kuduk 3 hari, opistotonus dan perut papan 2
hari serta kejang spontan 1 hari. Sedangkan pada kelompok HTIG, trismus 8 hari,
kejang rangsang, kaku kuduk, opistotonus dan perut papan 2 hari serta kejang
spontan selama 1 hri. Tidak ada data mengenai risus sardonicus. Harga HTIG satu
juta rupiah lebih murah dibanding ATS (Rp 4.414.711,- vs Rp 5.512.724,-) ATS
dan HTIG memiliki efektifitas yang sama dalam hal lama rawat, lama terjadinya
spasme dan hasil akhir perawatan. Harga HTIG lebih murah dibanding ATS.
Disarankan memilih HTIG sebagai pilihan pertama pengobatan tetanus anak dan
ATS hanya digunakan bila HTIG tidak dapat diberikan.
Kata kunci:Tetanus, ATS, HTIG
Background: ATS has been widely used in Indonesia in tetanus management.
Since 2010, the use of antitoxin HTIG as increasing
Tujuan: mengevaluasi perbedaan luaran pada tetanus anak antara yang mendapat
ATS dan HTIG.
Objective: To evaluate the differences between the outcomes in pediatric tetanus
who received HTIG and ATS
Method: A retrospective study on pediatric tetanus case who admitted to Cipto
Mangunkusumo Hospital since 2006 to 2014
Results: There were 69 patients with pediatric tetanus as study subjects, with 1-5 years as
the largest age group is 53.6% and the proportion of men more than women (2: 1),
with 59.4% of the subjects never got primary immunization. The most of port
d'entree was CSOM (47.8%) and tetanus grade 3 as most fequent diagnosis
(39.1%). All subjects came hospitalized with symptoms of trismus, accompanied
spasms excitatory (75.4%), neck stiffness and opisthotonos (73.9%), spontaneous
seizures (69.6%) and 65.2% of the subjects belly board. Sixty-seven percent of
subjects treated with ATS and 33% with HTIG. Length of stay subjects who
received ATS 9.98 (SB 4.58) and HTIG 10.91 (SB 5.88) a day. Subjects who died
at the end of hospitalization, the ATS group is 4.4% and and HTIG group is
21.7%. In the ATS group, trismus occurred during the 8 days of hospitalization, a
stiff neck and spasms excitatory 3 days, opisthotonos and belly boards 2 days and
1 day of spontaneous seizures. While the group HTIG, trismus 8 days, spasm
excitatory, stiff neck, and abdomen board opistotonus 2 days and spontaneous
seizures for 1 day. No data on risus sardonicus. Price HTIG one million rupiahs
cheaper than ATS (Rp 4,414,711, - vs Rp 5,512,724, -) ATS and HTIG have the
same effectiveness in terms of length of stay, duration of occurrence of spasms
and outcomes of hospitalization. HTIG price is cheaper than the ATS. HTIG can
the first choice treatment of pediatric tetanusr and ATS are only used when HTIG
can not be given.
Keywords:Tetanus, ATS, HTIG
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Ari Prayitno - Nama Orang
Sri Rezeki Syaraswati Hadinegoro - Nama Orang
Mulya Rahma Karyanti - Nama Orang - No. Panggil
-
T 15 006 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak., 2015
- Deskripsi Fisik
-
ix, 40 hlm, 21 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T15006FK | T15006FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi