Tesis

Faktor yang Memengaruhi Sakit Perut Berulang pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Jakarta Selatan = Factors Affecting Recurrent Abdominal Pain in Junior High School Students in South Jakarta

Latar belakang : Sakit perut berulang mencakup 2-4% dari seluruh alasan berobat ke dokter spesialis anak. Faktor risikonya bervariasi pada tiap negara. Saat ini data mengenai prevalens dan faktor risiko sakit perut berulang pada anak di Indonesia belum ada.
Tujuan : Mengevaluasi prevalens dan faktor risiko sakit perut berulang pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta Selatan.
Metode : Penelitian potong lintang dilakukan pada siswa SMP di Jakarta Selatan yang mengalami sakit perut berulang sesuai dengan kriteria Roma III. Siswa yang diizinkan oleh orangtuanya mengikuti penelitian ini diminta untuk mengisi kuesioner Roma III.
Hasil : Terdapat 68 dari 396 subjek yang mengalami sakit perut berulang. Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah tipe yang paling banyak terjadi (42,6%), diikuti oleh dispepsia fungsional (30,9%), sindrom sakit perut fungsional (11,8%), sakit perut fungsional (10,3%), dan abdominal migraine (4,4%). Faktor risiko yang paling berpengaruh adalah kepribadian cemas (OR = 3,86, p 13 tahun, dan pendapatan orangtua rendah-menengah.
Simpulan : Prevalens sakit perut berulang pada siswa SMP di Jakarta Selatan adalah 17,2%. IBS adalah tipe yang paling banyak terjadi. Faktor risiko yang berpengaruh adalah kepribadian cemas, jenis kelamin perempuan, usia > 13 tahun,dan penghasilan orangtua rendah-menengah.
Kata kunci : sakit perut berulang, faktor risiko, SMP, Jakarta Selatan.


Background: Recurrent abdominal pain is 2-4% of all cases encountered by pediatricians. Risk factors vary among countries. There is no data on prevalence and risk factors of recurrent abdominal pain in children in Indonesia.
Objective: To evaluate prevalence and risk factors of recurrent abdominal pain in junior high school students in South Jakarta.
Methods: A cross-sectional study was performed among junior high school students in South Jakarta who experienced recurrent abdominal pain according to Roma III criteria. Students were allowed by their parents to participate to this study were asked to complete a Roma III questionnaire.
Results: There were 68 out of 396 eligible subjects experiencing recurrent abdominal pain. Irritable Bowel Syndrome (IBS) was the most common type
(42,6%), followed by functional dyspepsia (30,9%), functional abdominal pain syndrome (11,8%), functional abdominal pain (10,3%), and abdominal migraine (4,4%). Risk factor most responsible was anxious personality (OR=3,86, p 13 years, and middle to lower income parents.
Conclusions: Prevalence of recurrent abdominal pain in junior high school students in South Jakarta was 17,2%. IBS was the most common type. The risk factors were anxious personality, female, age > 13 years, and middle to lower income parents.
Keywords: recurrent abdominal pain, risk factors, junior high school, South
Jakarta.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Anjar Setiani - Nama Orang
Aryono Hendarto - Nama Orang
Muzal Kadim - Nama Orang

No. Panggil
T14476fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiii, 37 hlm, 21 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14476fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14476fkT14476fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Faktor yang Memengaruhi Sakit Perut Berulang  pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Jakarta Selatan = Factors Affecting Recurrent Abdominal Pain in Junior High School Students in South Jakarta

Related Collection