Tesis

Perbandingan Prediktabilitas Refraksi Biometri Imersi terhadap Biometri Optikal Pasca Fakoemulsifikasi pada Pasien Katarak dengan Miopia Tinggi Tanpa Stafiloma Posterior = Comparison of refractive predictability between immersion and optical biometry post phacoemulsification in cataract with highly myopic eyes without posterior staphyloma.

Tujuan
Membandingkan rerata dan proporsi ≤ 1 D dari prediktabilitas refraksi biometri
imersi terhadap biometri optikal pasca fakoemulsifikasi pada pasien miopia tinggi
tanpa stafiloma posterior di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Desain
Uji eksperimental tidak tersamar dua kelompok tidak berpasangan yang mendapat
perlakuan biometri imersi dan optikal.
Metode
21 mata dari 15 subyek katarak dengan miopia tinggi ( spherical equivalent [SE]
lebih besar atau sama dengan -6D atau axial length ≥ 25 mm) tanpa stafiloma
posterior dilakukan pemeriksaan biometri imersi dan optikal pada mata yang sama
sebelum dilakukan operasi fakoemulsifikasi dengan implantasi lensa intraokular
(LIO) posterior chamber. Target refraksi yang ditentukan adalah -0,5 D, dan
power LIO yang diimplantasikan berasal dari pengukuran biometri imersi.
Perhitungan power LIO dilakukan dengan menggunakan formula SRK/T. LIO
yang digunakan adalah 1 jenis berbahan akrilik foldable. Prediktabilitas refraksi
dihitung berdasarkan selisih antara SE pasca operasi dengan target refraksi dalam
nilai absolut pada minggu ke-3 pasca operasi.
Hasil
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata prediktabilitas refraksi
(0,375 D ; 0,440 D, p=0,942) dan proporsi ≤ 1 D (80,95% ; 80,95%, p=1,000),
begitu pula pada semua variabel biometri (rerata K, p=0,494 ; ACD, p=0,365 ;
AXL, p=0,330).
Kesimpulan
Dengan formula SRK/T, biometri imersi dan optikal mempunyai keakuratan
prediktabilitas refraksi yang setara pada pasien katarak dengan miopia tinggi
tanpa stafiloma posterior.
Kata Kunci: biometri imersi, biometri optikal, prediktabilitas refraksi, partial
coherence interferometry.



Objectives
To compare the mean and proportion in a range of ≤ 1 D of refractive
predictability of immersion and optical biometry post phacoemulsification in
cataract with highly myopic eyes without posterior staphyloma.
Methods
This was an experimental non blinding study of the two unpaired groups. 21 eyes
from 15 subjects of cataract with highly myopic eyes without posterior
staphyloma determined by spherical equivalent (SE) of -6 D or higher, or axial
length ≥ 25 mm, had a measurements of immersion and optical biometry on the
same eye before phacoemulsification and posterior chamber IOL implantation.
The intended refraction target was -0,5 D and based on immersion biometry.
SRK/T formula was used in all groups. One type of acrylic foldable lens was used
in all eyes. Refractive predictability was defined as a difference between post
operative SE and the intended refraction target in an absolute value in 3 weeks
post operatively.
Results
There were no statistically significant difference in the mean of refractive
predictability (0,375 D ; 0,440 D, p=0,942) and proportion in a range of ≤ 1 D
(80,95% ; 80,95%, p=1,000) nor in all biometry variable (mean K, p=0,494 ;
ACD, p=0,365 ; AXL, p=0,330) between the study groups.
Conclusion
Immersion and optical biometry with SRK/T formula produce a similar accuracy
of refractive predictability in cataract with highly myopic eyes without posterior
staphyloma.

Keywords: Optical biometry, Immersion biometry, Partial Coherence
Interferometry, Refractive predictability.