Tesis

Luaran fraktur pelvis kompleks pasca-fiksasi interna di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = The outcome of complex pelvic fracture after internal fixation surgery in Cipto Mangunkusumo hospital

Fraktur pelvis kompleks merupakan fraktur yang tidak stabil pada lingkar pelvis
yang disertai dengan cedera jaringan lunak sekitarnya dan dapat disertai dengan
gangguan hemodinamik. Fraktur ini terdapat pada 10% fraktur pelvis. Tingkat
mortalitas pada fraktur pelvis kompleks mencapai 33%. Menurut data di RSCM
pada tahun 2011, insidensi terjadinya fraktur pelvis sebesar tiga persen.
Manajemen utama pada pasien dengan fraktur pelvis kompleks ialah manajemen
perdarahan, restorasi hemodinamik, diagnosis, stabilisasi lingkar pelvis, serta
penanganan yang sesegera mungkin. Hasil terbaik dicapai dengan fiksasi interna
sesegera mungkin pada segmen anterior dan posterior pelvis. Morbiditas yang
ditemukan ialah nyeri kronis, disfungsi seksual, infeksi, dan nonunion fraktur.
Penting sekali dilakukan penelitian mengenai luaran fraktur pelvis kompleks di
RSCM untuk menilai keberhasilan terapi, sehingga dapat meyempurnakan
tatalaksana fraktur pelvis dan mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional.
Sampel adalah semua pasien dengan fraktur pelvis kompleks yang sudah diterapi
dengan ORIF pada tahun 2011-2014, kriteria inklusi penelitian ini ialah pasien
dengan fraktur pelvis terbuka atau fraktur pelvis Tile tipe B atau C yang telah
menjalani operasi ORIF dengan follow up lebih dari 6 bulan. Setelah itu dilakukan
evaluasi morbiditas yang ditemui dan dinilai dengan skor Majeed dan Hannover.
Untuk analisa univariat hubungan fraktur pelvis kompleks dengan morbidatas
yang terjadi dan skor fungsionalnya dilakukan dengan menggunakan uji Fischer,
sedangkan uji multivariate dengan menggunakan uji regresi logistik.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 26 pasien. Rerata umur pasien ialah
30,54 tahun, rerata Injury Severity Score (ISS)ialah 27,2, rerata lama follow up
ialah 25 bulan. Sembilan pasien merupakan pasien politrauma. Fraktur pelvis
terbuka ditemukan pada tujuh pasien, sedangkan 19 pasien merupakan fraktur
pelvis tertutup. Fraktur pelvis Tile tipe B ditemukan pada 15 pasien dan dengan
Tile tipe C sebanyak 11 pasien. Berdasarkan skor majeed pada Tile tipe B, skor
excellent ditemukan pada 73,3% kasus, skor good ditemukan pada 20 % kasus,
dan skor fair ditemukan pada 6,7% kasus. Pada Tile tipe C, skor excellent hanya
sebanyak 45,5%, skor good ditemukan juga sebanyak 45,5 %, dan skor fair
ditemukan sebanyak pada 9% kasus. Berdasarkan skor Hannover, pada Tile tipe B
skor very good ditemukan sebanyak 33.3% kasus, skor good ditemukan pada
53,3% kasus dan skor fair ditemukan pada sebanyak 6,67% kasus. Pada Tile tipe
C, skor very good ditemukan pada 18,2 % kasus, skor good ditemukan pada
72,7% kasus, dan skor fair ditemukan pada 9 % kasus. Infeksi lebih sering
ditemukan pada fraktur pelvis terbuka (42,9%) dari kasus fraktur pelvis terbuka.
Dengan uji regresi didapatkan bahwa tipe fraktur tidak berhubungan dengan
disfungsi seksual yang timbul (p>0,05), tetapi ditemukan hubungan cedera
urogenital pada fraktur pelvis kompleks dengan disfungsi seksual (p=0,005).
Melalui studi ini juga ditemukan hubungan tipe fraktur pelvis Tile tipe B dan C
dengan terjadinya nyeri kronis (p=0,017)
Luaran fraktur pelvis kompleks di RSCM baik karena lebih dari 90% pasien
memiliki skor fungsional excellent dan good (Majeed) dan skor very good dan
good (Hannover). Rerata skor Majeed pada studi ini ialah 85.9. Infeksi lebih
banyak ditemukan pada fraktur pelvis terbuka. Tipe fraktur tidak memiliki
hubungan dengan terjadinya disfungsi seksual. Namun, tipe fraktur pelvis
memiliki hubungan dengan timbulnya nyeri kronis.


Complex pelvic fracture is unstable pelvic fracture associated with soft tissue
injury in pelvic region and with haemodynamic instability. This fractures only
represent 10% of pelvic fracture. In 2011, the incidence of pelvic fracture in Cipto
Mangunkusumo hospital is 3 %. Main management of complex pelvic fracture is
bleeding management, haemodynamic restoration, pelvic ring stabilization, and
early treatment. Best outcome can be achieved by performing early internal
fixation of anterior dan posterior part of the pelvis. It is very important to evaluate
the outcome of this type of fracture to evaluate the effectiveness of the
management and to reduce the mortality and morbidity rates.
This is an analitical study with cross sectional design. The inclusion criteria are
patients with open pelvic fracture, unstable Tile type B or C pelvic fracture that
had already undergone ORIF between 2011-2014 and had been followed for
minimum 6 months. Then mobidities and functional score were evaluated. The
functional score was evaluated using Majeed and Hannover pelvic score. This
study was analyzed using Fischer test and logistic regression test.
There were 26 samples with mean age 30.54, mean ISS score was 27.2, mean
follow up was 25 months. Nine patients were polytrauma patients. There were
seven open pelvic fractures and 19 closed pelvic fractures. There were 15 Tile
Type B and 11 Tile type C pelvic fractures. According to majeed pelvic score, In
type B, there was 73.3% excellent score, 20% good score, and only 6.7% fair
score. In type C, there were lower patients with excellent. There was 45,5%
excellent score, 45.5% good score, and 9 % fair score. According to Hannover
pelvic score, in type B there was 33.3 % very good score, 53.3% good score, and
only 6.67% fair score. In Tile type C, there were 18.2 % very good score, 72.7%
good score, and 9% fair score. Infection occur higher in open pelvic fracture
(42.9%). There was association between chronic pain and fracture type (p=0.017).
There was no association between fracture type and sexual dysfunction (p>0.05),
but there was association between urogenital injury and sexual dysfunction
(p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Mohammad Fachry Lubis - Nama Orang
Ismail HD - Nama Orang

No. Panggil
T14443fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 69 hlm, 21 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14443fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14443fkT14443fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Luaran fraktur pelvis kompleks pasca-fiksasi interna di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = The outcome of complex pelvic fracture after internal
fixation surgery in Cipto Mangunkusumo hospital

Related Collection