Tesis
Prognosis Pasien Obstruksi Nefropati Pascanefrostomi Perkutan = Prognosis of obstructive nephropathy patients after percutaneous nephrostomy.
Nefrostomi perkutan merupakan prosedur penting dalam penanganan obstruksi
uropati yang disertai uremia dan septikemia. Nefrostomi dilakukan sebagai
tindakan sementara sebelum dilakukan tindakan definitif. Beberapa faktor
berperan dalam perbaikan fungsi ginjal setelah nefrostomi, antara lain: usia, durasi
obstruksi, fungsi ginjal kontralateral, pyelolymphatic backflow dan compliance
ureter dan pelvis renalis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor-faktor yang
dapat memprediksi penurunan kadar kreatinin serum (< 2mg/dl) pascanefrostomi
pada pasien obstruksi uropati di Rumah Sakit Dr.Sardjito tahun 2009-2012.
Ini merupakan penelitian deskriptif analitik retrospektif. Data diambil dari pasien
obstruksi uropati yang dilakukan tindakan nefrostomi perkutan dari Januari 2009
sampai dengan Desember 2012. Kemudian dilakukan analisis bivariat untuk
menilai hubungan antara etiologi, nefrostomi (unilateral atau bilateral), durasi
gejala (≤14 hari atau >14 hari), penyakit penyerta (hipertensi, diabetes melitus dan
penyakit jantung) dan grade hidronefrosis (ringan, sedang dan berat). Dengan
menggunakan analisis chi-square dan multiple logistic regression diperoleh
faktor-faktor prediksi penurunan kadar kreatinin serum pascanefrostomi serta
rumus prediksinya.
Pada penelitian ini dianalisis 117 pasien yang dilakukan nefrostomi perkutan.
Diperoleh analisis bahwa tindakan nefrostomi unilateral atau bilateral (p=0,000),
durasi gejala (p=0,000), penyakit penyerta hipertensi (p=0,004) dan derajat
hidronefrosis (p=0,000) berperan dalam menurunkan kadar kreatinin serum.
Sedangkan etiologi dan penyakit penyerta (diabetes melitus dan penyakit jantung)
tidak memiliki peran. Dengan menggunakan rumus prediksi, P= 1/(1+e
), dimana
y= -0,271 + 1,636 (derajat hidronefrosis) + ((-2,216) nefrostomi unilateral atau
bilateral) + 1,694 (durasi gejala) + ((-0,862) hipertensi) dengan sensitivitas 74,3%
dan spesifisitas 70,7%.
Terdapat hubungan antara nefrostomi (unilateral dan bilateral), durasi gejala,
hipertensi dan grade hidronefrosis terhadap penurunan kadar kreatinin serum
pascanefrostomi. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan pedoman untuk
memprediksi penurunan kreatinin serum < 2mg/dl pascanefrostomi.
Percutaneous nephrostomy is a life-saving procedure for the treatment of obstructive uropathy associated with septicaemia and uraemia. It is regarded as a temporary interventional procedure before definitive treatment. Several factors can affect recovery of renal function after nephrostomy, such as patient age,duration of obstruction, function of the contralateral kidney, pyelolymphatic backflow and compliance of the ureter and renal pelvis. This study is performed to determine factors that can predict the decrease in creatinine levels after percutaneous nephrostomy (< 2mg/dl). This is a retrospective analysis descriptive study. All patientsunderwent nephrostomy at Sardjito General Hospital Yogyakarta, from January 2009 to December 2012 were identified. The data were analyzed to evaluate the relationship between reduction of serum creatinine level and following variables including: etiology, nephrostomy (unilateral or bilateral), symptom duration (≤14 days or >14 days), comorbid disease (hypertension, diabetes melitus, heart disease) and degree of hydronephrosis (mild, moderate and severe). The data were analyzed with Chi-Square test and multiple logistic regression to obtain predictive factor and predictive scoring equation to measure the possibility of recoverability of renal function after nephrostomy. We analyzed 117 patients that were treated with percutaneous nephrostomy. It showed the relationship between reduction of serum creatinine level and the following variables: nephrostomy (unilateral or bilateral) (p=0,000), symptom duration (p=0,000), hypertension (p=0,004) and degree of hydronephrosis(p=0,000). Whereas etiology of urinary obstruction and other comorbid diseases showed no relationship. Predictive equation result: P= 1/(1+ey), where y= -0,271 + 1,636 (degree of hydronephrosis) + ((-2,216) unilateral or bilateral nephrostomy) + 1,694 (symptom duration) + ((-0,862) hypertension), with sensitivity 74,3% and specificity 70,7% in predicting renal function recoverability. Bilateral or unilateral nephrostomy, symptom duration, hypertension and degree of hydronephrosis are factors affecting the decrease in serum creatinine level.These factors can be used as independent predictor to predict recoverability of renal function can be considered.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2014
- Pengarang
-
Jefri Sukmagara - Nama Orang
HR. Danarto - Nama Orang - No. Panggil
-
T14421fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi., 2014
- Deskripsi Fisik
-
x, 23 hlm, 21 x 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T14421fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T14421fk | T14421fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi