Skripsi

Knowledge/Understanding, Perception, and Attitude towards Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD) among Community Members in Indonesia

ADHD is common case found in elementary-school-age children. This condition
affects child’s growth and development. During this time, education about ADHD
has been done through mass media such as newspaper, popular magazine, radio,
etc. However, whether the education improves knowledge/understanding,
perception and attitude towards ADHD is still questionable. Purpose of this
research was to identify the level of knowledge/understanding, perception, and
attitude towards ADHD among Indonesian community members and to elaborate
their association with formal education level. This research used cross sectional
design. The samples were Indonesian community members with exclusion criteria
of subjects who have job as teacher, doctor, psychologist and medical students.
Data was gained by distributing special questionnaire made for this research
through googledocs. The research questionnaire was valid with the result of
Pearson’s r 0.25 and reliable with the result of Cronbach Alpha test = 0.873.
From 500 questionnaires collected, simple random sampling method was used to
obtain 384 research subjects. Data was analyzed using SPSS 20th version for Mac.
Result showed that majority community members had very poor and poor level of
knowledge/understanding (56,8%), perception (56%) and attitude (54.4%)
towards ADHD. There was significant difference in statistic between the level of
formal education and attitude towards ADHD (p 0.05). Therefore, sustainable
education about ADHD should be given to all community members.


GPPH merupakan kasus yang cukup banyak ditemukan pada anak usia sekolah
dasar. Kondisi ini berdampak terhadap tumbuh kembang anak. Selama ini,
edukasi mengenai GPPH sudah cukup sering dilakukan melalui media masa,
seperti koran, majalah populer, radio, dsb. Apakah edukasi tersebut memberikan
peningkatan pengetahuan/pemahaman, persepsi dan sikap mengenai GPPH bagi
masyarakat masih menjadi pertanyaan yang belum dijawab. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi dan
sikap terhadap GPPH di antara masyarakat Indonesia serta mendapatkan
hubungan antara tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi dan sikap terhadap
GPPH dan tingkat pendidikan yang didapat melalui jalur pendidikan formal.
Penelitian menggunakan desain potong lintang. Sampel penelitian adalah
masyarakat Indonesia dengan kriteria eksklusi adalah anggota masyarakat yang
memiliki pekerjaan sebagai guru, dokter, psikolog dan mahasiswa kedokteran.
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang dibuat khusus untuk
penelitian ini melalui googledocs. Kuesioner tersebut valid dengan hasil uji
Pearson’s r 0.25 dan reliabel dengan hasil uji Cronbach Alpha = 0.873. Dari 500
kuesioner yang telah diisi dengan lengkap, didapatkan 384 subjek penelitian
dengan uji acak sederhana. Data di analisis dengan menggunakan SPSS untuk
Mac versi 20 melalui uji chi square dengan tingkat kemaknaan p=0,05. Hasil
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki tingkat
pengetahuan/pemahaman yang sangat rendah dan rendah (56.8%), tingkat
persepsi yang sangat rendah dan rendah (56%), dan tingkat sikap yang sangat
rendah dan rendah (54.4%%) terhadap GPPH. Perbedaan bermakna secara
statistik hanya ditemukan antara tingkat pendidikan formal dan sikap terhadap
GPPH (p 0.05). Oleh karena itu, edukasi tentang GPPH yang berkelanjutan tetap
harus diberikan pada anggota masyarakat.