Tesis

Penetapan Spesies dan Serotipe serta Pola Kepekaan Cryptococcus terhadap Anti Fungal Sebelum dan Sesudah Terapi pada Pasien AIDS dengan Kriptokokosis Meningeal = Determination of Species and Serotypes and Antifungal Susceptibilities of Cryptococcus Before and After Therapy from AIDS Patients with Cryptococcal Meningitis.

Cryptococcus adalah jamur penyebab tersering pada pasien imunokompromi. Pada penelitian ini, 200 isolat yang berasal dari cairan otak 20 pasien terinfeksi HIV ditetapkan spesies dan serotipenya, serta kepekaannya terhadap obat antifungal (amfoterisin B, flukonazol, vorikonazol, ketokonazol, flusitosin). Spesies dan serotipe Cryptococcus ditetapkan menggunakan medium canavanine glycine bromthymol blue (CGB) dan medium creatinine dextrose bromthymol thymine (CDBT), sementara kepekaan terhadap antifungal diuji dengan metode difusi cakram, NCCLS M-44A, approved guidelines. Spesies C. neoformans ditemukan pada 170 isolat (85%), dengan seluruhnya adalah serotipe A dan 30 isolat adalah C. gattii. Infeksi tunggal C. neoformans ditemukan pada 10 pasien, infeksi tunggal C. gattii pada satu pasien, dan infeksi campuran pada 9 pasien. Cryptococcus spp sensitif terhadap amfoterisin B (93,5%), flukonazol (88,5%), vorikonazol (100%) dan ketokonazol (98%). Resistensi primer terhadap flusitosin ditemukan pada semua isolat C. neoformans dan C. gattii (100%) sebelum dan sesudah terapi. Secara keseluruhan, C. gattii kurang peka dibandingkan C. neoformans terhadap seluruh obat antifungal.
Kata kunci: Cryptococcus neoformans, Cryptococcus gattii, pola kepekaan.


Cryptococcus are common causes of mycoses in imunocompromised patient. In this study, 200 clinical cerebrospinal fluid from 20 HIV patient’s isolates of Cryptococcus were determine their species and serotypes, and their susceptibilities to antifungal (amphotericin B, fluconazole, voriconazole, ketoconazole, flucytosine) were analyzed. Cryptococcus species and serotypes were determined by canavanine glycine bromthymol blue (CGB) medium and creatinine dextrose bromthymol thymine (CDBT) medium, meanwhile antifungal susceptibilities were determined by disk diffusion method, NCCLS M-44A, approved guidelines. Species C. neoformans was found in 170 (85%) isolate with all of them was serotipe A dan 30 isolates (15%) were C. gattii. Single infection of C. neoformans was found in 10 patients, single infection of C. gattii in one patient and mixed infection in nine patients. Cryptococcus spp susceptible to amphotericin B (93,5%), fluconazole (88,5%), voriconazole (100%) and ketoconazole (98%). Primary resistance to flucytosine was found in all isolates C. neoformans and C. gattii (100%) before and after therapy. In general, C.gattii was less susceptible than C. neoformans to all drug tested.
Key word: Cryptococcus neoformans, Cryptococcus gattii, susceptibility.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Diana Natalia - Nama Orang
Robiatul Adawiyah - Nama Orang
Retno Wahyuningsih - Nama Orang

No. Panggil
T14341fk
Penerbit
Jakarta : S2 Program Studi Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xiv, 67 hlm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14341fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14341fkT14341fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Penetapan Spesies dan Serotipe serta Pola Kepekaan Cryptococcus terhadap Anti Fungal Sebelum dan Sesudah Terapi  pada Pasien AIDS dengan Kriptokokosis Meningeal = Determination of Species and Serotypes and Antifungal      Susceptibilities of Cryptococcus Before and After Therapy      from AIDS Patients with Cryptococcal Meningitis.

Related Collection