Tesis
Masa tahan Hidup Pasien Kanker Paru Jenis Karsinoma Jenis Sel Kecil yang Mendapat Monoterapi Dosetaksel sebagai Kemoterapi Lini Kedua dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi = SURVIVAL RATE OF DOCETAXEL AS SECONDLINE CHEMOTHERAPY FOR NSCLC PATIENTS IN PERSAHABATAN HOSPITAL JAKARTA.
Pasien KPKBSK mengalami progresifitas penyakit 8-12 minggu setelah pemberian kemoterapi lini kedua sehingga pemberian kemoterapi lini kedua dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan hidup pasien. Dosetaksel dapat digunakan sebagai kemoterapi lini kedua pada pasien yang mengalami perburukan setelah kemoterapi lini pertama. Namun penelitian pemberian dosetaksel sebagai kemoterapi lini kedua belum ada di Indonesia. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan data mengenai efikasi dosetaksel seperti ketahanan hidup toksistitas pada orang Indonesia. Objektif : Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai ketahanan hidup pasien KPKBSK yang diberikan dosetaksel sebagai kemoterapi lini kedua di RS Persahabatan. Metode : Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif. Kami mengumpulkan catatan rekam medis pasien yang mendapatkan dosetaksel sebagai kemoterapi lini kedua di RS Persahabatan sejak bulan Januari 2011 hingga Februari 2014. Kami melakukan kunjungan rumah atau komunikasi via telepon apabila informasi dalam rekam medis tidak lengkap. Kami melakukan analisis Kaplan-Meier dan uji Log Rank untuk menilai faktor yang mempunyai korelasi terhadap ketahanan hidup pasien. Hasil : Subjek terbanyak yang dijumpai adalah laki-laki (72,7%) dengan kel ompok usi a >50 tahun sebanyak (79,5%) serta rerata usia 57,00±SD 10,00 dengan rentang 30–74 tahun. Angka tahan hidup 1 tahun yang kami temukan adalah 70,5% dengan masa tengah tahan hidup16,18 bulan. Toksisitas hematologi anemia grade 1 sebanyak (40,9%), anemia grade 2 sebanyak (2,3%), anemia grade 3 sebanyak (2,3%). Toksisitas hematologi leukopenia grade 1 sebanyak (4,5%) dan leukosit grade 1 sebanyak (2,3%) serta toksisitas hematologi neutropenia grade 1 sebanyak (2,3%). Toksisitas nonhematologi yang ditemukan adalah mual-muntah (84,1%), mialgia (90,9%) serta neuropati (97,7%). Tampilan status dan modalitas selain kemoterapi merupakan faktor prognostik yang baik. Berdasarkan uji Cox Regression, tampilan status berperan dalam ketahanan hidup Exp(B) 0,109 (95%CI 0,015-0,816; p= 0,031). Kesimpulan : Dosetaksel dapat digunakan sebagai kemoterapi lini kedua karena ketahanan hidup yang didapatkan cukup baik dengan toksisitas ringan. Tampilan status dan pemberian modalitas terapi lain merupakan faktor prognostik yang baik.
Kata kunci : Dosetaksel, kemoterapi lini kedua, ketahanan hidup, toksisitas
Since NSCLC patients had disease progression after 8-12 weeks after first line chemotherapy so that second line chemotherapy could be applied to prolong survival. Docetaxel could be applied for NSCLC patient who had disease progression. However, research on Docetaxel application as second line chemotherapy had not yet conducted in Indonesia. So far, we had not data on docetaxel efficacy such as its survival rate and its toxicity on Indonesian subjects. Purpose : The objective of the study to evaluate the survival rate of docetaxel as second line chemotherapy for NSCLC patients in Persahabatan Hospital. Methode : This study used the cohort retrospective method. We collected the data from medical records of NSCLC patients who had docetaxel as second line chemotherapy in Persabatan Hospital, within Januari 2011 until February 2014. If the medical record didn’t give the information that was needed, we did the phone callor home visit. The Kaplan-Meier analysis was done and continued with Log Rank test to evaluate factors that correlate with patients survival rate. Result : Subjects in this study were mostly male (72,7%) with predominant age group of over 50 years old (79,5%) and mean age were 57,00±SD 10,00 within range 30–74 years old. Predominant histopathologic type of NSCLC was adenocarcinoma (91%). This study found that 1-year survival rate of patients after d o c e t a x e l c h e m o t h e r a p y was 70,5% amd median survival time of 16,18 month. hematological toxicity found were anemia grade 1 (40,9%), grade (2,3%), grade 3 (2,3%), also leucopenia grade 1 (4,5%) grade 2 (2,3%) and neutropenia grade 1 (2,3%). Nonhematological toxicity found were nausea (84,1%), myalgia (90,9%) and neuropathy (97,7%). We found that performance status and additional treatment modality were good prognostic factors on bivariate analysis. Furthermore, only performance status was found as prognostic factors on Cox Regression Exp(B) 0,109 (95%CI 0,015-0,816; p= 0,031). Conclusion : Docetaxel could be applied as second line chemotherapy since its survival rate was good while its toxicity found was mild. Performance status and additional treatment modality were good prognostic factors.
Keyword : Docetaxel, second line chemotherapy, small cell lung cancer, survival rate, toxicity
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2014
- Pengarang
-
Fadlun Bukayer - Nama Orang
Anwar Jusuf - Nama Orang
Elisna Syahruddin - Nama Orang - No. Panggil
-
T14334fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi., 2014
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 72 hlm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T14334fk | T14334fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi