Skripsi

Prevalensi anemia dan hubungannya dengan status gizi pada santri usia 13-18 tahun di Pesantren Tapak Sunan Tahun 2011. = The prevalence of anaemia and the relationship between nutritional status and anaemia in the student aged 13-18 years old in Pesantren Tapak Sunan 2011.

Anemia merupakan salah satu sindrom yang menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia. Anemia dapat terjadi pada setiap orang termasuk remaja usia 13-18 tahun. Salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap anemia adalah santri pondok pesantren. Masalah pola makan sering dijumpai sehingga dapat mempengaruhi status gizi santri tersebut. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan menggunakan pengukuran indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin dalam darah dari santri Pesantren Tapak Sunan tahun 2011. Pengukuran indeks massa tubuh dikonversi menjadi status gizi berdasar acuan standar antropometri penilaian status gizi anak Kementerian Kesehatan Indonesia, sedangkan kadar hemoglobin akan dikonversi menjadi status anemia menggunakan batasan anemia dari WHO. Dari penelitian didapatkan prevalensi anemia sebesar 25,5% dengan tingkat prevalensi pada status gizi baik sebesar 16% dan prevalensi anemia pada gizi lebih sebesar 9,5%. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan nilai kemaknaan p=0,397. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara status gizi dengan terjadinya anemia pada santri pesantren tersebut.
Kata Kunci: anemia, status gizi, IMT, santri.


Anaemia is a syndrome which occur wideworld and become one of the common health problem around the world. Everyone can suffer anaemia include adolescent aged at 13-18 years old. One of the society member whose at risk to develop anaemia is students of pesantren, they tend to ignore their needs include the needs to eat healthy food. This problem can influence their nutritional status. This study is a cross-sectional study using measurement of body mass index and the concentration of haemoglobin in blood from student of Pesantren Tapak Sunan in 2011. The measurement of body mass index will be converted to nutritional status based on anthropometric assessment of child nutrition standards of Indonesian Ministry of Health, while the concentration of haemoglobin in blood will be converted to anaemic status according to WHO cut-off point. Result show that 25.5% subjects with anaemia and 16% subjects with anaemia have good nutritional status while 9.5% subjects with anaemia have excess nutritional status. Data is analyzed with chi-square and obtained p=0.397 which means that the relationship between nutritional status and anaemia prevalence in the student of pesantren doesnt have a significant means.
Key words: anaemia, nutritional status, body-mass index, student.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Deon Raditya Hibbattino - Nama Orang
Saptawati Bardosono - Nama Orang

No. Panggil
S13238fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
29,5 x 20,5cm., 44 hlm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S13238fkS13238fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prevalensi anemia dan hubungannya dengan status gizi pada  santri usia 13-18 tahun di Pesantren Tapak Sunan Tahun  2011. = The prevalence of anaemia and the relationship between  nutritional status and anaemia in the student aged 13-18 years old in Pesantren Tapak Sunan 2011.

Related Collection