Tesis

Evaluasi fungsi kontinensia pasca posterior sagital anorectoplasty (PSARP) = Evaluation of continence function after posterior sagittal anorectoplasty (PSARP).

Latar Belakang : Sejak diperkenalkan oleh Pena dan deVries, posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) telah menjadi operasi standar pada tatalaksanan malformasi anorektal. Masalah kontinensia merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas hidup pasien-pasien malformasi anorektal. Saat ini tidak ditemukan kepustakaan Indonesia yang melakukan studi evaluasi fungsi kontinensia pasca tindakan PSARP dan kaitannya dengan usia saat operasi. Metode: Dilakukan penelitian cross sectional pada 40 pasien pasca PSARP di RSCM pada periode 1 Januari 2006 – 31 Desember 2012. Evaluasi fungsi kontinensia pasca PSARP menggunakan skoring Rintala dan uji statistik menggunakan SPSS 20. Hasil: Dari 40 pasien, 28 (70%) pasien perempuan dengan 26 pasien dengan fistel (17 rektovestibuler, 6 perineal, 2 rektovagina dan 1 kloaka. Pada pasien laki-laki 9 dengan fistel (7 rektouretra dan 2 perineal). Pada evaluasi kontinensia dengan skor Rintala didapatkan 47,5% pasien dengan kontinensia normal, dimana 73,7% diantaranya adalah pasien atresia ani letak rendah. Rata-rata Functional Outcome Score (FOS) adalah 16,17. Kesimpulan: Pasien PSARP di RSCM memiliki kemungkinan untuk mendapat fungsi kontinensia yang lebih baik. Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia saat operasi dengan hasil kontinensia pasien.
Keyword : PSARP, skoring Rintala, kontinensia.


Background: Since introduced by Pena and deVries, posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) has became standard operation for management of anorektal malformation. Continens problem is the one of factors that impact the quality of life who had anorektal malformations. Until now, there is no discovered about references in Indonesia which is doing evaluation study about continence function after PSRAP operation and the correlation between age at procedure and continence result. Method: The study used cross sectional study in 40 patients who had post PSRAP operation in RSCM from 1 January 2006 – 31 Desember 2012. Performing evaluation of continence function of after PSRAP Operation was using the Rintala score and the statistic test was using SPSS 20. Result: from 40 patients, there were 28 (70%) female patients with 26 patients had fistula (17 rectovestibular, 6 perineal, 2 rectovagina and 1 cloaca). In 9 male patients had fistula (7 rectouretra, 2 perineal). Based on evaluation of continens with using the Rintala score, there is 45,% patients with normal continens, which is 73,7% is the patient who had atresia ani low location. The average of Functional Outcome Score (FOS) is 16.17. Conclusion: Patients who had PSRAP Operation in RSCM has probability to get better continence function. There is no significant correlation between age at operation and continence.
Keyword: PSRAP, Rintala score, continence

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Rico Darmayanto Simorangkir - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Sastiono - Nama Orang

No. Panggil
T14075fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14075fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14075fkT14075fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi fungsi kontinensia pasca posterior sagital anorectoplasty (PSARP) = Evaluation of continence function after posterior sagittal anorectoplasty (PSARP).

Related Collection