Text

Hubungan Posisi Kerja Lengan Atas dan Faktor-Faktor Lain Terhadap Nyeri Bahu Pada Tenaga Kerja Bagian Speed Frame dan Ring Spinning di Pabrik Benang PT.X Karawang = Relationship of Work Position of Upper arm to Shoulder pain and its related Occupational Risk Factors Among Workers in Speed Frame And Ring Spinning in Textile Factory PT.X Karawang.

Latar Belakang: Nyeri bahu dapat disebabkan oleh posisi kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan posisi kerja lengan dan faktor-faktor lain terhadap nyeri bahu pada tenaga kerja Bagian Speed Frame dan Ring Spinning di Pabrik Benang PT.X Karawang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 112 responden. Kriteria nyeri bahu didasarkan atas anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Range of Motion dan Visual Analog Scale. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, status gizi, masa kerja, lama kerja, riwayat pekerjaan, kebiasaan olah raga, kebiasaan melakukan pekerjaan rumah tangga, dan posisi lengan atas sewaktu bekerja. Sedangkan variabel terikat adalah nyeri bahu. Analisis bivariat dan multivariate dilakukan dengan program STATA 10. Hasil: Didapatkan prevalensi nyeri bahu sebanyak 30,6%. Dari analisis multivariat didapat 2 variabel yang berhubungan dengan nyeri bahu, yaitu posisi kerja lengan atas dengan sudut ≥45° OR=3,86 (95% CI 1,54-9,68) dan kebiasaan olah raga rutin OR= 4,11 (95% CI 1,42-11,92). Kesimpulan: Posisi kerja lengan atas dengan sudut ≥45° mempunyai risiko untuk meningkatkan terjadinya nyeri bahu. Walaupun bermakna, masih perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut terhadap hubungan olah-raga dengan nyeri bahu.
Kata kunci: nyeri bahu , posisi kerja lengan atas


Background: Shoulder pain can be caused by work position. The study aim is know the relationship between work position of upper arm and shoulder pain among workers, who worked at in Textile Factory PT.X Karawang. Methods: A cross sectional study was conducted among 112 workers. Shoulder- pain was based on anamnesis, physical examination, examination of Visual Analog Scale and Range of Motion. Independent variables were age, gender, BMI, duration of work, time of work, story of work, routine of sport, routine of house work, and work position of upper arm. Dependent variable was shoulder pain. Bivariate and multivariate analysis was done through STATA 10. Results: The prevalence rate of shoulder pain was found 30.36%. Based on multivariate analysis, a significant relationship was found between shoulder pain with position of upper arm ≥45° OR=3.86 (95% CI 1.54-9.68) and routine of sport OR= 4.11 (95% CI 1.42-11.92) Conclusion: Work position of upper arm ≥45° increase risk of shoulder pain 3.86 times. Even though routine sport found increase risk of shoulder pain, this need further research.
Key words: Shoulder pain, work position of upper arm.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2009
Pengarang

Sylvia B Bratakusuma - Nama Orang
Setyawati Budiningsih - Nama Orang
H. Jofizal Jannis - Nama Orang

No. Panggil
T12408fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
xiii, 61 hlm., lamp. 7
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T12408fkT12408fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Posisi Kerja Lengan Atas dan Faktor-Faktor Lain Terhadap Nyeri Bahu Pada Tenaga Kerja Bagian Speed Frame dan Ring Spinning di Pabrik Benang PT.X Karawang = Relationship of Work Position of Upper arm to Shoulder pain and its related Occupational Risk Factors Among Workers in Speed Frame And Ring Spinning in Textile Factory PT.X Karawang.

Related Collection