Tesis
Hubungan Faktor Sosioekonomi dengan Kualitas Hidup Terkait Penglihatan pada Populasi Gangguan Penglihatan Berat dan Buta di 5 Provinsi di Indonesia, Subpenelitian Studi Validasi Data Kebutaan Hasil Riskesdas 2013 dan Identifikasi Etiologinya = Impact of Socioeconomic Status on Vision-Related Quality of Life in Severe Low Vision and Blind Population in Indonesia.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup terkait penglihatan (vision related quality of life) pada populasi gangguan penglihatan berat dan buta di 5 provinsi di Indonesia berdasarkan tingkat sosioekonomi Desain : Studi potong lintang berbasis populasi Metode : Studi dilakukan di 5 provinsi di Indonesia. Dilakukan wawancara terpimpin untuk mengisi kuesioner sosioekonomi dan kuesioner NEI-VFQ 25 pada 134 responden Studi validasi riskesdas yang telah diperiksa dan dinyatakan mengalami gangguan penglihatan berat atau buta. Skor kualitas hidup total dan subskala dari kuesioner dibandingkan berdasarkan derajat gangguan penglihatan, tingkat pendidikan, pekerjaan, status buta huruf, tingkat pendapatan, dan tempat tinggal. Hasil : Gangguan penglihatan berat dan kebutaan didapatkan lebih banyak pada perempuan, usia lebih dari 64 tahun, berpendidikan rendah, buta huruf, berpendapatan rendah, dan tidak bekerja. Skor kualitas hidup pada responden buta lebih rendah dibanding gangguan penglihatan berat pada skor total (p=0,001) dan hampir pada seluruh skor subskala. Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada skor kualitas hidup berdasarkan perbedaan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, status buta huruf dan tempat tinggal. Skor kualitas hidup responden yang bekerja lebih baik dibanding yang tidak bekerja (p=0,041). Kesimpulan : Kualitas hidup populasi gangguan penglihatan berat dan buta dipengaruhi oleh pekerjaan. Tingkat pendidikan, buta huruf, tingkat pendapatan dan tempat tinggal tidak mempengaruhi kualitas hidup pada penderita gangguan penglihatan berat dan buta.
Kata kunci : faktor sosioekonomi, kualitas hidup terkait penglihatan, NEI VFQ 25
Purpose : to evaluate vision-related quality of life (VRQOL) in severe low vision and blind population based on socioeconomic status. Design : A cross-sectional, population based study Methods : Study was conducted in 5 provinces in Indonesia. A total of 134 respondents from Validation Study on Blindness Data of RISKESDAS 2013 who were blind and severe low vision enrolled in this study. Questionnaire of socioeconomy and the National Eye Institute Visual Function Questionnaire 25 were administered. Composite and subscale scores were were compared based on severity of visual impairment, education level, occupation, literacy adequacy, income level, and residency. Results : Population of severe low vision and blind were dominated by women, age above 64 years old, low education, illiterate, low income and unemployee. Blind population has lower VFQ score than severe low vision (p=0,001). There was no difference in VRQOL score according to different education level, literacy adequacy, income level and residency in severe low vision and blind population. Those who have occupation had better VRQOL than those who didn‟t (p=0,041). Conclusion : VRQOL of severe low vision and blind population is associated significantly with occupational status. Educaton level, literacy, income level, and residency did not associated with VRQOL of these population.
Keyword(s) : socioeconomic, vision-related quality of life, NEI VFQ 25
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2014
- Pengarang
-
Habsyiyah - Nama Orang
Tjahjono D. Gondhowiardjo - Nama Orang
Yeni D Lestari - Nama Orang
Iwan Riawan - Nama Orang - No. Panggil
-
T14071fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata., 2014
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 69 hlm., lamp. 5
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T14071fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T14071fk | T14071fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi