Text

Hubungan Faktor Merokok, Pajanan Bahan Kimia, Bagian Tempat Kerja dan lama Pajanan Dengan Peningkatan Ambang Pendengaran. Studi pada pekerja laki-laki di lapangan industri minyak yang terpajan bising dengan manggunakan data sekunder audiometri = Relation of Smoking, Chemical Exposure, Working Location and Duration of Work with Increasing level of Hearing Threshold Limit. Study on male field operator of upstream gas industry exposed to noise using audiometric secondary data.

Latar Belakang : Industri hulu minyak memiliki aktifitas yang beragam mulai dari proses pengambilan minyak dari dalam bumi, penyimpanan sementara, transportasi minyak, pengolahan dan penyulingan. Seluruh kegiatan ini menempatkan pekerja-pekerja pada lokasi kerja yang berbeda-beda dan pajanan faktor resiko kesehatan yang berbeda tergantung dari lingkungan kerja di tempat tersebut. Mesin-mesin yang digunakan di setiap tempat juga memiliki tingkat kebisingan yang berbeda-beda sehingga pajanan pekerja terhadap kebisingan juga berbeda. Tujuan penelitian ini adalah menemukan hubungan antara kebisingan diatas 85dB dan faktor-faktor lainnya seperti status merokok, pajanan bahan kimia, lokasi tempat kerja dan lama kerja dengana peningkatan ambang batas pendengaran. Metode : Desain penelitian adalah potong lintang, menggunakan data sekunder audiometri, status merokok, lama kerja, tempat kerja dan kebisingan lingkungan dan kimia. Data diproses dan dianalisa menggunakan SPSS program versi 11.5. Data univariat ditampilkan dalam tabel frekuensi dan persentasi. Test chi square dilakukan untuk data bivariat dan metode stepwise digunakan untuk analisa multivariat. Hasil : dari total 141 sampel, 94 sampel (66,7%) berusia diatas 40 tahun dan 47 sampel (33,3%) dibawah 40 tahun. Status lama kerja, 112 sampel (79,4%) telah bekerja diatas 10 tahun sedangkan 29 sampel (20,6%) bekerja dibawah 10 tahun. Sebagian besar sampel tidak merokok, 73 sampel (51,8%) sedangkan kelompok yang merokok tidak berbeda jauh yaitu sebesar 68 sampel (48,2%). Berdasarkan lokasi kerja, sebagian besar sampel terpajan kebisingan diatas 100 dB yaitu 83 sampel (58,9%) sedangkan sisanya sebanyak 58 sampel (41,1%) terpajan kebisingan lebih dari 85 dB namun kurang dari 100 dB. Juga 83 sampel (58,9%) terpajan bahan kimia dan 58 sampel (41,1%) terpajan bahan kimia namun masih berada dibawah nilai ambang batas. Peningkatan ambang batas pendengaran ditemukan pada 22 sampel (15,6%) sedangkan 119 sampel (84,4%) masih berada dalam ambang batas normal. Hal menarik mengenai kelompok yang merkok dan tidak merokok adalah walaupun proporsi kedua kelompok yang merokok (19,1%) dan kelompok yang tidak merokok (12,3%) tidak berbeda jauh namun analisa bivariat menunjukkan bahwa kelompok merokok memiliki resiko 1,5 kali lebih tinggi untuk mengalami peningkatan ambang dengar dibandingkan dengan kelompok yang tidak merokok.
Kesimpulan : Peningkatan ambang dengar ditemukan pada 15,6% sampel sedangkan 84,4% masih berada dalam ambang normal. Faktor utama dalam penelitian ini yang mempengaruhi ambang batas pendengaran adalah lama kerja yang menunjukkan bahwa lebih lama seorang pekerja bekerja dalam ligkungan bising, akan semakin rentan mengalami peningkatan ambang pendengaran.
Kata kunci : Ambang pendengaran, tingkat kebisingan


Background : Upstream oil and gas industries has wide range of activities starting from extraction of crude oil, temporary storing, oil transportation, oil conditioning and also refinery. The whole process and activities involved are using different machineries at different location exposing workers to whole range of noise and also different health hazard comprise by the working location. This study aim to find relation between noise level over 85dB and other factors such as smoking status, chemical exposure, working location and duration of work with increasing level of hearing threshold limit. Method : Study design was descriptive cross sectional, using secondary data of audiometric records, smoking status, working periods, working place and environment noise and chemical sampling. Data were processed and analyzed using SPSS program ver 11.5. Univariat data were put in frequency and percentage table. Chi square test were perform for the bivariate data and Stepwise method for multivariate analysis. Result : From total 141 subjects, 94 samples (66,7%) were over 40 years old and 47 samples (33,3%) were below 40 years old. For working period status, 112 samples (79,4%) has worked over 10 years while 29 samples (20,6%) worked below 10 years period. Most of the samples were not smoking, 73 samples (51,8%) while the smoking group was not largely differ, 68 samples (48,2%). Based on working place, most samples were exposed to noise over 100 dB, 83 samples (58,9%) while the remaining 58 samples (41,1%) were exposed to noise over 85 dB but not over 100 dB. Also 83 samples (58,9%) exposed to chemical and 58 samples (41,1%) were exposed to chemical which were still under permissible exposure limit. Hearing threshold increase level were found in 22 samples (15,6%) while 119 samples (84,4%) were still within normal level. An interesting finding in smoking and non smoking groups was found in this study. Even the proportion between smoking (19,1%) and non smoking (12,3%) were not difference much in number, the bivariate analysis showed that smoking group has 1,5 times higher risk to have hearing threshold increase compare to non smoking group. Conclusion : Hearing threshold level increase were found in 15,6% of samples while 84,4% were still within normal. The main contributing factor in this study that affect hearing threshold limit is working period which suggest that the longer a worker works in the noise environment, the more susceptible he became to have hearing threshold limit increase.
Keyword : Hearing threshold limit, noise level

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Victorino - Nama Orang
Pramudianto - Nama Orang
Nuri Purwito Adi - Nama Orang

No. Panggil
T13503fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
xv, 68 hlm., lamp. 3
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T13503fkT13503fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Faktor Merokok, Pajanan Bahan Kimia, Bagian Tempat Kerja dan lama Pajanan Dengan Peningkatan Ambang Pendengaran. Studi pada pekerja laki-laki di lapangan industri minyak yang terpajan bising dengan manggunakan data sekunder audiometri = Relation of Smoking, Chemical Exposure, Working Location and Duration of Work with Increasing level of Hearing Threshold Limit. Study on male field operator of upstream gas industry exposed to noise using audiometric secondary data.

Related Collection