Skripsi
The Effectiveness of Health Promotion on Students’ Knowledge About Transmission and Prevention of Scabies in Pesantren X, East Jakarta. = Efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan santri mengenai penularan dan pencegahan skabies dilingkungan santri di Pesantren X, Jakarta Timur.
Scabies is skin disease that often occurs in Pesantren. To prevent scabies, students should be given the health promotion about the transmission and prevention of scabies. This study was needed to determine the effectiveness of health promotion in improving students’ knowledge about the transmission and prevention of scabies. This study’s design was a pre-post study. Data was taken on June 10th, 2012 using a questionnaire containing 10 questions about scabies. The data processed using SPSS version 20 and analyzed using chi-square and marginal-homogeneity test. The results from 181 people show; highest at age ≤ 15 years (64.6%), male (60.8%) from tsanawiyah (60.8%), and from 3 sources of information (43.1%) with doctor as the most memorable source (76.8%). Before health promotion about transmission, 30.9% had good knowledge, 47.5% moderate, and 21.6% was poor. After health promotion 56.3% had good knowledge, 39.8% and 3.9% was poor. Before health promotion about prevention, 32.6% of respondents had good knowledge, 48.6% and 18.8% was poor. After health promotion 60.8% had good knowledge, 32.6% and 6.6% was poor. Before health promotion was held, knowledge level is related to age, education level, and number of sources (p < 0.05). Marginal-homogeneity test found significant differences in knowledge level before and after health promotion (p < 0.05).
Keywords: transmission, prevention, health promotion about scabies, santri, level of knowledge.
Skabies adalah penyakit kulit yang sering terjadi di pesantren. Untuk mencegah skabies, santri perlu diberikan pengetahuan mengenai penularan dan pencegahannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan santri mengenai penularan dan pencegahan skabies. Desain penelitian adalah pre-post study. Data diambil tanggal 10 Juni 2012 menggunakan kuesioner berisi 10 pertanyaan tentang penularan dan pencegahan skabies. Data diolah menggunakan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji chi-square dan marginal homogeneity. Hasilnya menunjukkan jumlah responden 181 orang; terbanyak pada usia ≤ 15 tahun (64,6%), laki-laki (60,8%) dan pendidikan tsanawiyah (60,8%), informasi skabies dari 3 sumber informasi (43,1%) dengan sumber informasi paling berkesan adalah dokter (76,8%). Sebelum penyuluhan tentang penularan 30,9% responden memiliki tingkat pengetahuan baik, 47,5% sedang, dan 21,6% berpengetahuan kurang. Setelah penyuluhan 56,3% berpengetahuan baik, 39,8% sedang, dan 3,9% berpengetahuan kurang. Sebelum penyuluhan tentang pencegahan 32,6% responden berpengetahuan baik, 48,6% dan 18,8% berpengetahuan kurang. Setelah penyuluhan 60,8% memiliki pengetahuan baik, 32,6% sedang, dan 6,6% berpengetahuan kurang. Sebelum penyuluhan, tingkat pengetahuan berhubungan dengan umur, tingkat pendidikan, dan jumlah sumber informasi (p < 0,05). Uji marginal homogeneity terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p < 0,05). Disimpulkan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan responden mengenai penularan dan pencegahan skabies.
Kata kunci: penularan, pencegahan, penyuluhan skabies, santri, tingkat pengetahuan.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2013
- Pengarang
-
Andre Eltapama Landika - Nama Orang
Saleha Sungkar - Nama Orang - No. Panggil
-
S13186fk
- Penerbit
- Jakarta : ., 2013
- Deskripsi Fisik
-
xi, 33 hal., lamp. 2
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S13186fk | S13186fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi