Text

Korelasi kadar homosistein serum dengan derajat keparahan psoriasis vulgaris = Correlation between serum homocysteine levels and the severity of psoriasis vulgaris.

Latar belakang: hiperhomosisteinemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular (PKV). Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang berhubungan dengan beberapa penyakit penyerta, misalnya aterosklerosis dan PKV. Defisiensi folat dapat terjadi pada pasien psoriasis, akibat utilisasi yang meningkat di kulit yang mengalami hiperproliferasi dan atau penyerapan oleh usus yang berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar homosistein dalam darah. Penulis meneliti korelasi antara kadar homosistein serum dan derajat keparahan psoriasis vulgaris, yang diukur dengan metode psoriasis area severity index (PASI) dan luas permukaan tubuh (body surface area, BSA). Metode: penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang, pada 36 pasien psoriasis vulgaris. Subyek terdiri dari16 perempuan dan 20 laki-laki. Kadar homosistein serum diukur dengan metode competitive immunoassay dan dikorelasikan dengan derajat keparahan psoriasis. Hasil: pada subyek psoriasis laki-laki, kadar homosistein serum berkorelasi positif dengan derajat keparahan penyakit yang diukur dengan PASI (korelasi Pearson, r = 0.615 , p < 0,05) dan BSA (korelasi Spearman , r = 0,476 , p < 0,05). Tidak ada korelasi antara kadar homosistein serum dengan PASI (korelasi Pearson , p > 0,05 ) dan BSA (korelasi Spearman, p > 0,05) pada subyek psoriasis perempuan. Kesimpulan: Terdapat korelasi positif yang signifikan secara statistik antara kadar homosistein serum dengan derajat keparahan psoriasis yang diukur dengan PASI dan BSA pada subyek psoriasis laki-laki.
Kata kunci : homosistein, psoriasis vulgaris, penyakit kardiovaskular


Background: hyperhomocysteinemia is an independent risk factor for the development of cardiovascular disease (CVD). Psoriasis vulgaris is a chronic inflammatory skin disease associated with several comorbidities, such as atherosclerosis and CVD. Psoriatic patients often presents low levels of folic acid as a result of an increasing vitamin utilization in the skin and/or reduced gut absorption. This may result in raised levels of homocysteine. The authors investigated the correlation between serum homocysteine levels and the severity of psoriasis vulgaris measured by psoriasis area and severity index (PASI) and body surface area (BSA). Method: we performed a cross-sectional study in 36 patients with psoriasis vulgaris. The subjects comprised 16 women and 20 men. The serum levels of homocysteine were measured by competitive immunoassay method and were correlated with the severity of psoriasis (PASI and BSA). Result: in male psoriasis subjects, serum homocysteine levels positively correlated with disease severity as measured by PASI (Pearson's correlation; r = 0.615, p < 0.05) and BSA (Spearman's correlation; r = 0.476, p < 0.05). There was no correlation between serum homocysteine levels with PASI (Pearson's correlation, p > 0.05) and BSA (Spearman's correlation, p > 0.05) in female psoriasis subjects. Conclusion: a significant correlation between serum homocysteine levels with disease severity measured by PASI and BSA in male psoriasis subjects was evidenced.
Keywords: homocysteine, psoriasis vulgaris, cardiovascular disease

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Dewi Hasanah - Nama Orang
Herman Cipto - Nama Orang
Farida Zubier - Nama Orang

No. Panggil
T13334fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.,
Deskripsi Fisik
xiv, 73 hal., lamp. 7
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T13334fkT13334fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Korelasi kadar homosistein serum dengan derajat keparahan psoriasis vulgaris = Correlation between serum homocysteine levels and the severity of psoriasis vulgaris.

Related Collection